Dear Travelmate, libur long week end di awal bulan Desember lalu, kalian kemana saja? Kalau saya, Suami dan Baby G liburan dadakan ke rumah Nenek nya Baby G, kebetulan Nenek dan Kakek baru tiba dari luar kota, jadi ini adalah waktu yang pas untuk bersantai dari rutinitas dan berkumpul bersama keluarga tercinta.
Kebetulan rumah Nenek dan Kakeknya Baby G itu di kaki Gunung Manglayang, Bandung Timur. Kami dari arah Bandung Barat menempuh perjalanan selama 2 jam dengan kendaraan roda 4. Syukurlah, hari Jumat sore itu jalanan tidak terlalu macet sehingga Magrib, kami sudah sampai di rumah Nenek.
Ada beberapa tempat wisata alam yang bisa dikunjungi di sekitar Gunung Manglayang, yang saya tahu ada Curug Cilengkrang dan Wana Wisata Batu Kuda. Melihat foto-foto Instagramable punya adik yang pernah ke Batu Kuda, saya tertarik dan ingin sekali refreshing kesana, kebetulan hari Sabtu Kakeknya Baby G pulang ke rumah jadi hari Minggu kami sekeluarga dan para Tetangga kesayangan mengadakan Botram (makan bareng, istilah Orang Sunda) dadakan ke Batu Kuda yeay!
Wana Wisata Batu Kuda berada di lereng Gunung Manglayang. Tepatnya di Kampung Cikoneng, Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Bandung, Jawa Barat. Wisata alam di Bandung Timur ini merupakan kawasan hutan pinus yang luasnya mencapai 20 Hektare.
Update terbaru !
Wana Wisata Batu Kuda berada di ketinggian 1150-1300 mdpl. Kawasan ini berada di bawah pengawasan Perhutani Unit III Jawa Barat. Wisatawan yang datang ke sini biasanya untuk hiking, kemping atau sekedar menikmati udara pegunungan yang sejuk dan menyegarkan pikiran. Nah, kami pilih opsi refreshing deh soalnya untuk menuju Batu Kuda nya sendiri, harus hiking lagi sejauh 700 meter dan yang lebih jauh lagi ada Batu Keraton dan Batu Tumpeng.
Ada beberapa alternatif jalan yang bisa dilalui untuk menuju Batu Kuda, bisa dari arah Ujung Berung, Cilengkrang 1, Cipadung maupun Cibiru. Dari rumah Nenek yang berada di Cilengkrang 1 menuju Batu Kuda, membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan Jeep. Jalanannya sendiri sudah bagus, banyak tanjakan namun tidak terlalu banyak tikungan, ikuti saja jalan utama dan petunjuk Google Maps atau tanya penduduk lokal karena tidak akan nyasar sepertinya. Sayang sekali, jalan yang tadinya cukup untuk 2 mobil, semakin mendekati gerbang wisata, jalannya semakin mengecil dan hanya cukup 1 mobil.
Saat ada tanjakan, Jeep kami tidak kuat sehingga beberapa penumpang harus turun terlebih dahulu. Syukurlah, ada rombongan Pesepeda yang baik hati menolong kami sehingga kami bisa sampai dengan selamat. Setelah sampai pintu gerbang, nanti akan ada penagih tiket yang kebanyakan adalah warga sekitar, tiketnya sendiri dibawah Rp 10.000/orang dan ada tambahan biaya Parkir kendaraan.
Fasilitas Wana Wisata Batu Kuda ada Warung, Toilet, Mushola, Outbond Manglayang Jungle Place, kuda tunggang biar kerasa kali ya sensasi Batu Kuda nya hehe dan adapula sewa Hammock Rp 20.000 sepuasnya. Sayang saat kami kesana sedang ada acara musik yang suaranya keras sekali. Menurut saya lebih baik mendengar lagu Sunda, klasik atau Jazz kalau di gunung seperti ini.
Bayangan Hutan Pinus yang tenang sangan terganggu oleh acara musik tersebut, banyak pengunjung tidak masalah tapi acara musik nya itu loh kurang cocok jika diadakan di Pegunungan yang sangat dijaga kearifannya oleh warga sekitar yang cinta budaya nenek moyang. Sedih sekali ketika kesana sangat berisik, bau asap, bau rokok dan banyak sampah, hiks.
|
Botram |
Kami mencari tempat yang jauh dari panggung supaya lebih nyaman, kemudian kami menikmati makanan yang dibawa, meski hidangan sederhana, tapi sangat istimewa jika dinikmati bersama keluarga. Jangan takut kelaparan karena disini banyak tukang jajan seperti telur gulung ala anak SD, Pizza, Burger dan yang menarik adalah Pisang, Nanas dan Nangka yang dicelup ke dalam coklat, rasanya mengingatkan saya pada Es Lilin Bandung zaman SD hehe, segar dan enak sekali, harganya hanya Rp 1000-2000 saja.
Bagaimana dengan Baby G? Dia anteng banget, tidur, sama sekali tidak menangis dan tidak rewel. Namanya juga bayi alami hehe. Jika Travelmate mau mengajak bayi jalan-jalan ke hutan atau gunung, jangan lupa membawa perlengkapan bayi ya, terutama alas tidur, diapering dan minyak telon, tapi Baby G enggak digigit nyamuk kok.
Jarang banget loh kami foto bertiga
Setelah puas menikmati keindahan alam dan mengabadikannya lewat foto, kami pulang dan selesai pula acara musik keras itu huhu. Saya dan Suami senang sekali bisa liburan 4 hari 3 malam, cuaca cerah dan sangat bersahabat.
Ini adalah pertama kali Baby G diajak ke hutan, tapi sehari-hari kami mengajarkannya untuk dekat dengan alam karena di rumah, kami punya rooftop garden untuk tempat nongkrong nya hehe. Manfaat mengajak bayi jalan-jalan ke alam itu banyak banget! kita jadi bisa mengajarkan pentingnya bersyukur atas ciptaan Tuhan dan ikut menjaga kelestarian lingkungan, bayi bisa menghirup udara segar, melihat pemandangan baru, mempererat bonding dan melatih kecerdasan naturalis nya sejak kecil. Yuk ajak anakmu cintai alam dan negerinya, sampai jumpa di liburan selanjutnya! Terima kasih.
|
Udah lama Momskie enggak selfie ala ala |
|
Wefie wif Mom |
|
Perjalanan ke Barat, punya bayi 1 |
Sudah baca ini belum?