Pengalaman menabung di Bank Konvensional dan Bank Syariah - Sandraartsense.com - Halo smart readers, gak kerasa udah bulan Februari aja ya, semoga di bulan baru ini rezeki kita semakin bersih, berkah dan banyak ya aamiin.
Sebenernya udah lama mau nulis ini, eh taunya keduluan ama Vika Hamidah beliau udah nulis KPR Bank Konvensional vs KPR Bank Syariah. Keren gak tuh Vika, secara beliau anak gaul Geografi UPI sedangkan saya anak Ekonomi, lulusan Manajemen Bisnis yang selama kuliah banyak ngambil mata kuliah Perbankan dan Ekonomi Syariah. Malu banget saya kalo belum bisa sharing tentang Keuangan Syariah.
Nah, selama kuliah saya sering mendapat Tugas ke Lembaga Keuangan Syariah, tapi saya merasa ilmu yang di dapat masih kurang, saya belum paham karena kebanyakan teori. Nah setelah lulus, baru deh ketahuan praktiknya kayak gimana. Secara waktu kuliah kan tabungan isinya cuma buat lewat dana Beasiswa dan SPP, sedangkan sekarang Istri Solehat harus rajin nabung dong.
Read more: Kisah Istri yang rajin menabung
Menabung di Bank Konvensional:
Awal kerja tahun 2012-2014 saya niatin nabung setiap bulan, tapi kok gede banget ya potongan administrasinya kalo ga salah lebih dari Rp 10.000, puncaknya saat ATM saya hilang, setiap mau ambil uang di Teller harus bayar Rp 7.500 huh duit-duit gue hehe.
Kemudian saya ganti Bank sejak menikah 2014, masih Bank Konvensional karena terbuai dengan iklan salah seorang rekan kerja yang adiknya kerja di Bank tersebut. Ternyata memang benar terdapat keuntungan sebagai berikut:
- Biaya administrasi kecil, paling Rp 1000- Rp 5000/ bulan
- Uang yang diendapkan sedikit
- Bunga nya relatif sih, kalo nabung Rp 20.000.000 bunganya bisa Rp 15.000- Rp 20.000/bulan
- Banyak promo, kita sempet nonton gratis hihi
- Mesin ATM banyak
Kelemahan: Belum sesuai dengan akad syariah karena kan gak dijelasin itu bunga dari mana, apakah dari hasil investasi atau bahkan riba, kelebihan (selisih) pembayaran hutang nasabah yang lain. Kebayang kan kita asik-asik nikmatin bunga, ada orang yang melarat karena harus bayar hutang.
Oke, cukup sampai penghujung 2016 kemarin saya sama Suami ingin melakukan resolusi keuangan 2017.
Pertama, kami mengikhlaskan seluruh hutang orang lain pada kami, biarlah itu menjadi ladang kebaikan di dunia atau di akhirat nanti.
Read more: Cara menolak orang yang mau berhutang
Kedua, saya move on ke Bank Syariah dengan alasan takut ada harta yang haram masuk ke perut saya, ke janin saya huaaa, ya saya dan Suami berusaha menghindari riba.
Sebelumnya saya sudah menghitung bunga Bank Konvensional selama 2 tahun, sedikit sih cuma Rp 350.000 (lebih besar bagi hasil Deposito Syariah) kemudian saya sumbangkan saja daripada di makan pegawainya yang (mungkin) tidak tahu perihal bunga Bank.
Sebelumnya saya sudah menghitung bunga Bank Konvensional selama 2 tahun, sedikit sih cuma Rp 350.000 (lebih besar bagi hasil Deposito Syariah) kemudian saya sumbangkan saja daripada di makan pegawainya yang (mungkin) tidak tahu perihal bunga Bank.
Menabung di Bank Syariah:
Akhirnya saya memilih Bank Syariah yang sama dengan Suami, kalau Suami sudah punya rekening Bank Syariah sejak awal tahun 2016, tapi beliau nggak pakai ATM sehingga biaya Adminitrasi tiap bulan gratis, nama tabungannya Tabunganku. Sebenernya semua Bank juga ada rekening Tabunganku artinya tidak dikenakan biaya administrasi karena tidak ada ATM. Sedangkan untuk urusan kantor, masih ada rekening Bank Konvensional untuk transfer nafkah Istri hehe jadi jangan simpan lama-lama karena niatnya menghindari riba.
Keuntungan Bank Syariah:
- Halal
- Akadnya jelas, keuntungan bisa bagi hasil dengan Bank atau tidak, terserah kesepakatan awal pembukaan rekening.
- Penawaran pemotongan Zakat setiap bulan
- Ga ngantri karena Nasabah masih sedikit kali ya
- Hati tenang
Meskipun ada dana Rp 50.000 yang diendapkan, potongan administrasi yang cukup besar Rp 12.500, produk Bank dan ATM yang terbatas (biar ga hedon hehe) tapi hati saya tenang, potongan segitu mah gak ada apa-apanya dibanding hukuman riba yang paling ringan adalah berzina dengan Ibu kandung sendiri kan? Dan bisa saja saya lupa sedekah tapi Insya Allah tiap bulan sudah ada yang menyalurkan zakat dari tabungan saya. Sehingga harta saya terjamin untuk selalu bersih.
Saya nulis ini bukan sok suci ya, tulisan ini diperuntukkan untuk semua kalangan Muslim maupun non Muslim yang ingin financial freedom mulai dari kebiasaan sederhana yaitu menabung. Saya yakin jika semua orang Indonesia rendah hati, gak banyak gaya, bebas hutang dan riba insya Allah negeri ini akan makmur dan jaya.
Read more: Tips agar badan langsing, rekening gendut
Kamu nabung di Bank Konvensional atau Syariah? Share dong karena berbagi itu tidak akan mengurangi.