Ide Kegiatan Main dengan Nyaman Sesuai Usia Buah Hati
Kita semua tahu, bahwa dunia anak-anak adalah dunia bermain. Dengan bermain, buah hati dapat mengembangkan banyak kemampuan diri baik dari segi fisik, mental dan juga sosial [1,2]. Namun perlu diingat bahwa permainan yang cocok untuk anak perlu disesuaikan dengan usianya karena berhubungan dengan kemampuannya dalam melakukan instruksi atau mengikuti aturan main yang diterapkan. Dengan mengajak si Kecil bermain sesuai dengan tahapan usia saat ini, dia jadi bisa main dengan nyaman.
Kunci dari waktu bermain yang produktif dan berkualitas adalah melibatkan anak dalam setiap langkah permainan sehingga dia dapat bereksplorasi melalui panca indera dan juga pikirannya [2]. Nah, berikut ini adalah tahapan usia dan jenis mainan ataupun kegiatan yang dapat dilakukan agar si Kecil main dengan nyaman dan aktif sesuai kemampuannya.
- Usia 0-6 bulan [2]
Di awal kehidupannya di dunia, buah hati akan banyak mengembangkan kemampuan indera yang dimilikinya misalnya pendengaran dan penglihatan. Dia suka mengikuti gerakan benda di sekitarnya dan mudah teralihkan dengan suara yang tiba-tiba muncul. Kemampuan motoriknya juga mulai terlihat yang ditandai dengan kemampuannya untuk meraih mainan dan menggenggamnya. Dengan demikian, pada usia ini permainan yang sesuai untuknya adalah yang melibatkan banyak warna mencolok untuk merangsang kemampuan penglihatannya dan juga yang mengeluarkan suara. Beberapa mainan yang dapat digunakan antara lain teether, boneka yang bisa bersuara ataupun mainan gantung penuh warna.
- Usia 7-12 bulan [2]
Pada rentang usia ini buah hati sudah mulai mengembangkan kemampuan motorik kasarnya, seperti merangkak, duduk dan bahkan berdiri. Dia mulai merespon saat namanya dipanggil, memahami beberapa kata yang sering didengar dan juga menunjuk bagian tubuhnya. Dengan kemampuan motorik dan kognitif yang semakin berkembang, bermain menyembunyikan mainan, memindahkan mainan atau menyusunnya dapat menjadi kegiatan yang seru. Sediakanlah mainan yang aman seperti mobil-mobilan plastik, bola, balok susun ataupun boneka dengan karakter lucu sebagai media bermain.
- Usia 1-2 tahun [2]
Sekarang si Kecil sudah memasuki usia batita atau di bawah tiga tahun. Pada tahap ini kemampuan motorik dan kognitifnya berkembang pesat. Jika dulu dia hanya bisa menyusun balok, kini buah hati sudah dapat bermain warna menggunakan krayon, menggambar bentuk abstrak sesuai imajinasinya hingga belajar menyanyi. Untuk itu, beberapa permainan yang dapat dilakukan agar dia main dengan nyaman adalah role play atau bermain peran seperti dokter-pasien atau pembeli-penjual, bermain boneka, bercerita menggunakan binatang dari plastik atau bahkan puzzle sederhana.
- Usia 2-3 tahun [1,2]
Menginjak usia 2 hingga 3 tahun, perkembangan yang paling kentara adalah kemampuan verbalnya dimana anak memiliki keterampilan bahasa yang jauh lebih baik. Dia bisa merangkai beberapa kata, menyampaikan keinginannya, dan bahkan mengiyakan atau menolak sesuatu. Secara fisik, di usia ini anak juga mengalami perkembangan seperti bisa berlari, melompat dan menaiki tangga. Beberapa kegiatan seru yang dapat dilakukan untuk anak usia 2-3 tahun antara lain bermain lego, puzzle ataupun tebak lagu yang dia ketahui.
Pic by Sandra Seitamaa/Unsplash.com |
- Usia 3-6 tahun [1,2]
Usia 3-6 tahun adalah usia pra sekolah dimana anak memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik. Selain banyak bertanya dan berbicara, anak juga mulai belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya, bermain bersama bergiliran dan mulai menunjukkan ketidakpuasan saat mengalami kekalahan. Pada rentang usia ini anak dapat main dengan nyaman dengan melakukan sejumlah kegiatan seperti menggambar dan mewarna, tebak gambar, atau bermain ular tangga. Permainan luar ruangan seperti bermain bola, main sepeda atau sekedar berkejaran dengan teman atau orang tua juga bisa dilakukan untuk melatih fisiknya dengan cara yang menyenangkan.
- Usia sekolah [2]
Di atas 6 tahun anak memasuki fase usia sekolah. Pada tahap ini kemampuan motorik dan kognitif anak akan berkembang jauh lebih pesat sehingga kemampuan yang perlu dilatih antara lain ketangkasan, peran dan kreativitas. Untuk itu, permainan yang dapat dilakukan adalah board game seperti scrabble dan monopoli. Supaya lebih segar dan aktif bergerak, mengajak anak bermain di luar ruangan untuk bersepeda, main bola, lompat tali juga bisa dilakukan.
Pastikan buah hati bermain dengan nyaman dan juga aman dengan selalu memberikan pengawasan. Jangan lupa juga untuk menyediakan obat-obatan sebagai pertolongan pertama saat dia mengalami cedera karena jatuh ataupun digigit serangga misalnya saja salep yang mengandung camphor dan minyak eucalyptus.
Sumber:
Pamela Li, Importance of Play in Early Childhoods, Parenting For Brain, 22 Maret 2022. Diakses pada 21 April 200 dari https://www.parentingforbrain.com/benefits-play-learning-activities-early-childhood/
Mia Armstrong, The Importance of Play: How Kids Learn by Having Fun, Healthline, 28 September 2020. Diakses pada 21 April 2022 dari https://www.healthline.com/health/the-importance-of-play
No comments:
Post a Comment