Info Lengkap Seputar Iritasi Kulit Bayi dan Cara Mengatasinya
Picsea/Unsplash.com |
Menjadi orang tua baru memberikan banyak pengalaman dan juga tantangan yang kadang membuat panik, misalnya ketika buah hati terkena iritasi kulit. Kendati iritasi kulit bayi sering dikaitkan dengan ruam popok, nyatanya kondisi ini banyak macamnya. Eczema, alergi hingga ruam air liur, semua bisa menyerang bayi kesayangan.
Itulah sebabnya, Mama dan Papa perlu informasi sebanyak mungkin mengenai iritasi kulit bayi secara umum dan juga cara mengatasinya. Biasanya, dalam taraf ringan iritasi kulit bayi dapat ditolong dengan pemberian salep atau memperbaiki kebiasaan sehari-hari. Namun, jika iritasi kulit menjadi lebih parah bahkan hingga berubah menjadi infeksi, jangan tunda untuk menghubungi dokter.
Mengapa Bayi Rentan Mengalami Iritasi? [1]
Ada banyak alasan yang menjelaskan mengapa kulit bayi begitu sensitif dan peka sehingga rentan mengalami iritasi, apapun jenisnya. Beberapa alasan tersebut adalah:
Kulit bayi jauh lebih tipis dibandingkan dengan kulit orang dewasa. Hal ini menyebabkan kulitnya menjadi lebih rentan terutama terhadap gesekan seperti dengan popok ataupun pakaian, maupun pengaruh lingkungan sekitarnya.
Jika dibandingkan dengan bobot tubuhnya sendiri, kulit bayi jauh lebih luas yang berarti kemungkinan mengalami ruam dan jenis iritasi lainnya juga lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa bahkan anak-anak.
Tidak banyak yang tahu bahwa tingkat keasaman atau pH kulit bayi lebih tinggi daripada orang dewasa apalagi sebelum dia berusia 3 bulan. Kadar pH yang tinggi berarti kondisi kulit yang cenderung basa sehingga lebih mudah terpapar bakteri, kuman dan penyakit.
Bayi yang baru lahir harus menjalani berbagai proses adaptasi, begitu pula dengan kulitnya. Ditambah dengan sistem kekebalan tubuhnya yang masih belum berkembang sempurna menjadikan kulitnya lebih rentan terhadap tantangan lingkungan.
Bayi cenderung lebih mudah berkeringat. Perubahan suhu di sekitarnya apalagi secara ekstrem membuat kulitnya mudah berkeringat, lembab dan mengalami iritasi apabila keringat tidak bisa menguap dengan sempurna karena terperangkap popok atau pakaian.
Bagaimana Cara Mencegah Iritasi Kulit Bayi? [1,2,3]
Meskipun sangat umum terjadi, sebenarnya iritasi kulit bayi bisa dicegah dengan mudah karena kuncinya adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar buah hati serta cara Mama dan Papa merawatnya seperti berikut ini:
Hindari penggunaan air yang terlalu hangat ketika memandikan bayi yang baru lahir. Kulit bayi yang tipis dan sangat lembut begitu peka terhadap suhu di sekitarnya yang juga membuatnya lebih mudah kehilangan kelembaban. Memandikan bayi dengan air yang terlalu hangat akan membuat kulitnya kering dan mudah mengalami iritasi.
Hindari menggunakan popok yang terlalu ketat. Oleh karena tubuhnya berukuran kecil, orang tua cenderung memilihkan popok dengan ukuran yang kecil pula. Padahal terkadang ukuran popok tersebut tidak sesuai dengan tubuhnya karena ketat saat dipakai. Agar kulit yang tertutup popok terhindar dari ruam akibat gesekan dengan permukaan popok itu sendiri, ada baiknya memilihkan ukuran yang lebih longgar.
Memilih produk perawatan kulit bayi yang aman. Semua produk perawatan kulit bayi mulai bedak hingga lotion pasti mengandung bahan kimia. Namun, pastikan tidak ada bahan di dalamnya yang memicu alergi serta iritasi, misalnya paraben dan juga parfum. Akan lebih baik bila memilihkan produk yang mengandung bahan alami seperti ekstrak tumbuhan yang diperkaya dengan vitamin seperti vitamin B5 yang menjaga kelembutan dan kelembaban kulit bayi.
Bila Iritasi Kulit Bayi Terjadi… [1,3]
Bila iritasi kulit bayi terjadi, berikan pertolongan pertama yaitu dengan mengoleskan krim atau salep ruam sesuai dengan aturan pemakaian. Salep ruam yang bagus adalah yang mengandung vitamin B5 atau dekspanthenol yang memiliki khasiat meredakan kemerahan dan juga memelihara kelembaban kulit bayi.
Jangan lupa untuk lebih menjaga kebersihan diri dan lingkungan si Kecil. Jika iritasi yang muncul adalah ruam popok, maka gantilah popoknya dengan lebih rutin tanpa harus menunggu penuh supaya kulitnya tidak terlalu lama berkontak dengan urin ataupun feses yang bersifat asam dan melukai kulitnya. Pastikan juga untuk mengeringkan area yang tertutup popok dengan sempurna sebelum memasangkan popok bersih.
Jaga asupan cairan buah hati. Saat iritasi kulit bayi terjadi, biasanya ruam kemerahan akan muncul yang disertai dengan kulit kering yang pecah-pecah bahkan mengelupas. Untuk membantu menjaga sel-sel kulitnya terhidrasi, pastikan bayi tidak kekurangan ASI ataupun cairan lain yang biasa dikonsumsinya.
Iritasi kulit bayi adalah kondisi yang banyak dan umum dialami oleh buah hati. Namun, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati sehingga pastikan untuk menjaga kondisi si Kecil dan juga lingkungannya selalu bersih dan suportif agar iritasi dapat dihindari.
Meghan Dix, Baby Rash, 16 Januari 2019, healthline. Diakses pada 8 Mei 2022 dari https://www.healthline.com/health/how-to-spot-and-take-care-of-your-babys-rash#causes
Renee Alli, Tips to Keep Your Baby’s Skin Healthy, 17 Desember 2020, webmd. Diakses pada 8 Mei 2022 dari https://www.webmd.com/parenting/baby/ss/slideshow-baby-skin-care
Hansa Bhargava, Diaper Rash Treatments, 29 Juli 2020, webmd. Diakses pada 8 Mei 2022 dari https://www.webmd.com/parenting/diaper-rash-treatment
No comments:
Post a Comment