Wujudkan Impian

Aku percaya bahwa wanita yang sudah menikah tetap bisa menggapai impiannya. Hanya saja, semua butuh waktu dan kesabaran karena kini skala prioritasnya sudah berbeda. Ada rutinitas yang harus dikerjakan, melayani Suami dan mendidik anak dengan sepenuh hati. Impian paling realistis yang bisa aku usahakan sekarang adalah menjadi Blogger profesional dan Penulis buku sekaligus Ilustrator.

Wah, apa nggak merepotkan tuh, San? Aku pernah membaca buku Steal Like an Artist karya Austin Kleon yang menyarankan agar tidak mengesampingkan kegiatan yang kita sukai, untuk mengantisipasi ketika jenuh menulis, aku bisa menggambar sejenak. Lalu ketika terkena Art block, aku bisa menulis blog, semua dijalani dengan happy dan bertanggung jawab. Lagi pula, aku merasa impian ini ada benang merahnya, karena sejak kecil aku sangat suka membaca, menulis, menggambar dan menonton film animasi. 

Aku ingin menjadi Blogger Profesional 

Setelah menikah, Suami membangkitkan semangat menulis dengan menyuruhku membuat blog. Idenya berhasil karena menulis blog bisa dilakukan dimana saja dan lebih cepat dibandingkan proses menulis buku. Dua tahun pertama aku nggak kenal siapa-siapa, tapi setelahnya aku mulai bertemu dengan teman-teman Blogger yang baik hati, mau berbagi dan bisa menjadi perantara rezeki. Pundi-pundi uang kian bertambah yang bisa aku gunakan untuk membeli barang yang aku inginkan tanpa harus mengganggu keuangan rumah tangga. 

Selain pengalaman, teman baru dan uang, aku juga merasakan bahwa kegiatan menulis blog adalah me time sekaligus healing, aku nggak bisa membayangkan kalau aku nggak menulis blog, baby blues-ku pasti akan semakin parah. Tapi dengan berbagi kisah menjadi orang tua baru, justru aku bisa menyembuhkan luka di masa lalu dan bertemu dengan orang-orang yang senasib. Bahkan pembaca di luar circle Blogger sering mengirim email dan bertanya melalui DM tentang pengalaman yang pernah aku tulis di Blog. Tidak ada lagi kata insecure, aku bersyukur menjadi Ibu rumah tangga yang tetap bisa berkarya dari rumah. 

Aku ingin menjadi Penulis Buku dan Ilustrator 

"Ca, tolong edit naskah Teteh, dong." pintaku pada adik. 

"Siap, Teh... yang penting fee-nya jangan lupa, hehehe..." balasnya. 

"Dasar, emangnya siapa yang beliin laptop?"

"Hehehe.."

Begitulah balada kalau nggak punya laptop, ketika harus edit naskah buku sesuai format Microsoft word, membuka dokumen dan foto yang tidak bisa dibuka lewat handphone, pasti aku minta tolong sama adik. Sebenarnya aku pengen beli laptop dari tahun kemarin, tapi adik lebih membutuhkannya karena masih kuliah. Jadi, uang tabunganku digunakan untuk membeli laptop untuknya dulu. Sedangkan aku cukup bersabar menggunakan handphone untuk bekerja dan berkarya. 

Jadi, ngeblog dan nulis naskah pakai apa, San? Pakai handphone lah, beb. Bahkan awal belajar menggambar digital pun, aku pakai handphone dulu huhu. Memang sih dulu aku mengetik pakai laptop Suami, sekarang laptopnya sudah rusak sehingga mau tidak mau aku mengandalkan handphone. Kemudian karena keseringan screen time alias menatap layar handphone yang kecil, aku jadi pakai kacamata karena sudah minus 2. Awalnya kaget dan sedih, karena merasa bersalah pada diri sendiri, kurang menjaga kesehatan mata yang merupakan amanah dari Tuhan, tapi akhirnya aku mencoba menerima kenyataan harus pakai kacamata dan harus lebih sayang sama mata. Selain mata perih, kebanyakan bekerja di handphone juga mengakibatkan sakit leher, sakit punggung dan tangan pegal serta kesemutan. Pokoknya nggak enak banget, deh! 

Berdasarkan beberapa penelitian, terdapat dampak negatif jika kita terlalu sering menatap layar handphone¹, yaitu:

1. Terjadi ketegangan pada mata
2. Menyebabkan mata kering
3. Membuat penglihatan menjadi kabur
4. Menyebabkan pusing
5. Leher menjadi sakit
6. Mengakibatkan sakit punggung
7. Tangan menjadi sakit dan kaku

Aku juga sering merepotkan orang-orang yang memberikan pekerjaan karena Surat Perjanjian Kerja belum ada tanda tangannya, padahal aku sudah edit dan menambahkan tanda tangan. Nggak terhitung pula teman-teman Blogger senior, mengirimkan foto event satu persatu karena handphone-ku tidak support. Untungnya mereka semua mengerti ketika aku bilang nggak punya laptop, aku malu campur sedih. Manajemen waktu, mengikuti kelas menulis dan menggambar digital ternyata ternyata belum cukup untuk meraih impian, aku harus punya perangkat lengkap yang bisa meningkatkan produktivitas dalam bekerja dan berkarya. 

Aku ingin punya laptop yang canggih 

Kesehatan adalah hal yang utama, sekarang aku sadar bahwa laptop sangat penting untuk menunjang kebutuhanku sebagai Blogger dan Penulis serta Ilustrator. Aku ingin laptop yang canggih, punya layar luas, ringan dan ramah kantong tentunya hehe. 

¹https://www.idntimes.com/health/fitness/amp/nena-zakiah-1/dampak-kesehatan-menatap-layar-gadget-terlalu-lama

Karya seni asli dan infografis oleh Sandra Hamidah

Baca juga:

Seni Agar Hidup Lebih Produktif Meskipun di Rumah Saja  

Review Beautylogica Bodycare  

Sambut Tahun Ajaran Baru dengan Brain Academy by Ruangguru