QR Standar, Solusi Terbaik untuk Kelancaran Transaksi Digital |
Dua minggu lalu kami mengajak Gen nonton film di Bioskop karena ada Festival Film Jerman. Bertempat di CGV Paris Van Java, kami mendatangi meja panitia untuk mendapatkan tiket nonton. Syukurlah, film keluarga yang berjudul Der Junge Muss An Die Frische Luft ini bisa ditonton anak-anak. Kami sengaja membawa Gen ke Bioskop sekalian pengen nge-tes dia, seberapa betah nonton film dan ingin mendapat pengalaman baru sebagai Orang tua.
Kami memilih kursi yang agak depan dan ternyata filmnya bagus banget, Aktor utamanya anak kecil yang periang gitu, namanya Hans Pieter. Bercerita tentang kehidupan Sang anak yang harus beradaptasi ketika Ibunya sedang sakit keras. Saya merasa tersentuh ketika ada scene Sang Ibu marah pada Hans Pieter hanya karena dia menumpahkan sekotak susu. Kadang sebagai orang tua kita lupa bahwa buah hati masih kecil, masih belajar tapi kita tega memarahinya hanya karena masalah sepele, hiks.
Pengalaman membawa anak ke Bioskop |
Berikut adalah pengalaman membawa anak 2 tahun lebih untuk nonton film di Bioskop:
- Bawa makanan dan minuman favorit anak.
- Pilih tempat duduk dekat tangga.
- Jangan berekspektasi terlalu tinggi.
- 10 menit pertama, Gen duduk anteng.
- 10 menit kedua, Gen ingin berdiri saja, nggak mau duduk.
- 30 menit kemudian mulai bosen dan ngajak keluar.
Sebagai Ibu, saya sudah feeling harus membawa Gen segera keluar dari Bioskop sebelum mengganggu penonton lain. Saya membiarkan Papi duduk tenang melanjutkan film, akibatnya hati jadi begitu penasaran ingin tahu kelanjutan film tersebut hehe. Meskipun Gen hanya betah selama kurang lebih satu jam, saya tetap bangga karena dia nggak takut nonton saat lampu dimatikan, nggak teriak dan menangis jerit-jerit, memang ya, the power of sounding itu penting.
Lalu apa yang terjadi ketika pergi keluar Bioskop? Pertama-tama saya mengajaknya ke Toilet karena Gen sudah masa Toilet Training jadi harus dibiasakan pipis di Toilet. Kemudian saya mengajaknya melihat lokasi extreme playground yang hanya bisa diikuti oleh anak yang usianya lebih besar dari Gen. Lalu setelah mulai lari kesana kemari, saya membawanya melihat kandang burung dimana terdapat aneka burung lucu. Tak lama, Gen mulai kehausan dan bilang ingin minum. Ternyata saya lupa bawa dompet dan tas ada di Bioskop. Aduh gimana dong, kasian Gen kehausan. Saya merogoh saku blazer, untung hp nggak ketinggalan, jadi saya bergegas mengajak Gen membeli minum.
Kami memilih merchant minuman yang menyediakan pembayaran menggunakan Go-Pay, caranya mudah banget, tinggal pesan minuman yang diinginkan, buka aplikasi Go-Jek, Go-Pay, klik pay atau bayar, scan QR code, ketik jumlah yang harus dibayar, dan masukan pin Go-Pay lalu minuman siap dinikmati. Nggak perlu ngeluarin dompet dan nunggu uang kembalian yang kadang nggak tersedia. Asyiknya lagi, ada cashback menarik saat transaksi! Yuhuu.
Ah, lega rasanya bisa memberikan yang terbaik bagi anak, ketika anak membutuhkan sesuatu, orang tua selalu ada untuk memenuhi kebutuhannya. Mungkin terlihat kecil namun bagi anak akan sangat terasa istimewa. Di saat harus ngejar-ngejar anak main, ketinggalan dompet, nggak mungkin nunggu Papi keluar Bioskop, kan? Keburu anak cranky di tempat umum pasti tambah lelah deh hehe. Beruntung kita hidup di era digital, kecanggihan teknologi benar-benar membuat hidup lebih mudah, terutama sebagai Ibu muda millenial yang punya banyak kegiatan selain mengurus anak.
Ah, lega rasanya bisa memberikan yang terbaik bagi anak, ketika anak membutuhkan sesuatu, orang tua selalu ada untuk memenuhi kebutuhannya. Mungkin terlihat kecil namun bagi anak akan sangat terasa istimewa. Di saat harus ngejar-ngejar anak main, ketinggalan dompet, nggak mungkin nunggu Papi keluar Bioskop, kan? Keburu anak cranky di tempat umum pasti tambah lelah deh hehe. Beruntung kita hidup di era digital, kecanggihan teknologi benar-benar membuat hidup lebih mudah, terutama sebagai Ibu muda millenial yang punya banyak kegiatan selain mengurus anak.
Beli minum tinggal scan QR Code saja!
|
Yang haus yang haus.. |
Kisah diatas hanya salah satu pengalaman mudahnya bayar sesuatu zaman sekarang. Untuk tansaksi keuangan digital via aplikasi, saya hanya menggunakan Go-Pay karena keterbatasan storage hp. Hal yang masih harus diperbaiki oleh Go-Pay adalah terkadang sistem error sehingga pernah suatu ketika sudah makan di Cafe yang menawarkan promo menarik berupa cashback. Ternyata saat akan membayar, sistem sedang error, hiks untung bawa uang cash. Kemudian masih banyaknya QR Code yang beragam, sehingga penjual harus menyediakan bermacam-macam papan pindai QR Code. Cuma pakai Go-Pay eh adanya OVO, kan nggak bisa, hehe.
Tenang, kini ada kabar gembira untuk kita semua, di Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia lalu, Bank Indonesia (BI) meluncurkan penggunaan QR Standar di Indonesia atau QR Code Indonesia Standard (QRIS). QR Standar merupakan kode pembayaran universal melalui aplikasi uang elektronik, dompet elektronik atau mobile banking. QRIS disusun oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dengan menggunakan standar internasional EMV Co.
QR Standar bertujuan untuk:
QR Standar bertujuan untuk:
- Memastikan penyelenggaraan layanan pembayaran yang menggunakan QR code di Indonesia berjalan dengan baik.
- Mendorong efisiensi transaksi.
- Mempercepat inklusi keuangan.
- Memajukan UMKM, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, untuk Indonesia Maju.
Fungsi dari QR Standar ini ialah agar satu kode bisa dipakai melalui layanan pembayaran yang berbeda. Misalnya, satu kode di satu penjual merchant bisa di-scan untuk membayar menggunakan Go-Pay atau Ovo. Selama ini kan, setiap layanan memiliki model QR Code yang berbeda-beda sehingga ketika penjual ingin menyediakan layanan pembayaran yang beragam, maka ia harus menyediakan lebih dari satu QR Code, pusing juga kan?
Manfaat QR Standar:
- Keuntungan untuk penjual
Biaya QR Standar tergolong lebih rendah dan cenderung seragam antar pelaku Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dan merchant pun dikenakan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya transaksi dari Electronic Data Capture (EDC). Selain itu, pajak dari setiap transaksi melalui QR Standar ini pun langsung disalurkan ke pemerintah daerah (Pemda) sesuai lokasi merchant tersebut. Hal ini tercermin lewat persentase biaya merchant discount rate (MDR) untuk merchant reguler.
Baik untuk MDR on us dan off us, dipatok biaya sebesar 0,7% dari transaksi. Sedangkan untuk merchant khusus di sektor pendidikan akan dikenakan biaya sebesar 0,6%. Untuk membeli bahan bakar minyak akan diberikan biaya transaksi sebesar 0,4%. Sedangkan jika digunakan untuk membayar bantuan sosial maupun melakukan donasi biaya transaksi yang dibebankan sebear 0 persen. Wow, beramal pun semakin mudah!
- Keuntungan untuk pembeli
Dengan QR Standar ini, pembeli bisa melakukan pembayaran ke penjual melalui bank atau PJSP apapun yang sudah terdaftar di BI. Pembeli juga tak dikenakan biaya transaksi (transaction fee) ketika melakukan pembayaran karena dilimpahkan ke merchant menggunakan persentase MDR. QR Standar bisa digunakan untuk belanja kebutuhan harian dan dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Selain menguntungkan penjual dan pembeli, QR Standar memudahkan juga pihak perbankan, penyelenggara jasa sistem pembayaran, pebisnis UMKM, semua diuntungkan, karena adanya efisiensi untuk kelancaran transaksi digital.
QRIS yang mengusung semangat UNGGUL (UNiversal, GampanG, Untung, dan Langsung).
QRIS UNGGUL |
QRIS UNGGUL mengandung makna:
- UNiversal. Penggunaan QRIS bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri.
- GampanG. Masyarakat bisa bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel.
- Untung. Transaksi dengan QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR Standar yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada ponsel.
- Langsung. Transaksi dengan QRIS langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.
Implementasi QRIS skala nasional akan mulai berlaku secara efektif pada 1 Januari 2020 mendatang. Di tahap awal, BI akan fokus pada penerapan QR code Payment model Merchant Presented Mode (MPM) yakni penjual (merchant) yang akan menampilkan QR code pembayaran untuk dipindai oleh pembeli ketika melakukan transaksi pembayaran dan memberikan masa transisi persiapan bagi para PJSP.
Walaupun sudah Ibu-ibu, saya nggak boleh ketinggalan dong #feskabi2019 #gairahkanekonomi #majukanekonomiyuk. Soalnya seorang Ibu itu kan Menteri Keuangan Rumah Tangga, harus efisien dalam mengelola keuangan apalagi masalah belanja, nggak boleh ribet. Kehidupan di era non tunai alias cashless seperti sekarang, kehadiran QR Standar menjadi solusi terbaik untuk kelancaran transaksi digital yang akan semakin memudahkan belanja berbagai kebutuhan. Tinggal scan, jumlah belanjaan terhitung sampai digit terakhir, enaknya lagi nggak perlu bingung sama uang kembalian, yang penting ada saldonya buat belanja hehe. Sekian pengalaman menggunakan QR Code dan siapkan diri kamu untuk menyambut era #pakaiQRstandar tahun 2020 nanti!
Sumber bacaan:
https://www.bi.go.id/en/ruang-media/info-terbaru/Pages/Bank-Indonesia-Terbitkan-Ketentuan-Pelaksanaan-QRIS.aspx
https://bisnis.tempo.co/amp/1237132/bi-luncurkan-qr-code-standar-indonesia-ini-biaya-transaksinya
https://amp.kontan.co.id/news/ini-dia-empat-keunggulan-standar-qr-code
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190817092322-37-92679/merdeka-qr-code-berstandar-indonesia-diluncurkan-bi