Supaya Anak Bisa Bermain Bebas, Perhatikan 3 hal ini Sebelum Membeli Mainan Anak

Dear Parents, berkunjung ke Toko Mainan, seolah bisa menjadi refreshing bagi anak karena dia pasti akan sangat terhibur. Bagi orang tua juga bisa nostalgia ke masa kecil apabila ada mainan yang tidak bisa dibeli kala itu, inilah saatnya membelikan untuk Sang buah hati. Akan tetapi saat membeli mainan untuk anak tercinta, Parents sebaiknya mempertimbahkan berbagai aspek seperti fungsi, nilai pembelajaran dan keamanan karena standar keamanan ternyata begitu penting, kali ini saya akan berbagi tentang 3 hal yang harus diperhatikan sebelum membeli mainan:

• Kemasan

Filter pertama yang harus dilihat adalah kemasan yang mencantumkan informasi usia anak yang cocok menggunakan mainan tersebut. Misalnya 0-6 bulan atau 3+ yang berarti bisa digunakan bayi usia sampai 6 bulan atau anak balita 3 tahun keatas. Dalam kemasan juga biasa diberikan peringatan misalnya bahaya tertelan anak karena ada partikel kecil serta logo atau simbol standarisasi internasional yang menegaskab bahwa mainan tersebut sudah melalui uji coba laboratorium, contoh: ST (Japan Toy Society) dan CE (European Commission). Selanjutnya dalam kemasan, terdapat data produsen mainan secara lengkap dan nomor telepon layanan untuk pelanggan.

• Bahan dan warna 

Bahan mainan anak saat ini sudah sangat beragam akan tetapi yang paling banyak dibeli adalah mainan yang berbahan plastik atau kayu. Perhatikan mainan anak anda apakah warnanya cerah atau buram? Hindari mainan berwarna buram karena kemungkinan bisa jadi berasal dari bahan plastik daur ulang yang kita tidak pernah tahu materialnya mengandung apa saja. Untuk mainan kayu, disarankan untuk mencium baunya karena penggunaan cat minyak atau tembok yang menyengat bisa saja mengandung timbal.

• Bentuk

Ragamnya bentuk mainan masa kini memang sangat menggemaskan dan menggoda untuk dibawa pulang, apalagi anak-anak yang mudah sekali tertarik, kan? Sebaiknya Parents menghindari mainan yang memiliki bentuk:

Berukuran kecil atau memiliki bagian-bagian yang kecil : karena beresiko masuk mulut dan membuat anak bayi tersedak

Berujung dan bersisi tajam :Mainan anak dibawah usia 8 tahun pastikan tidak mudah pecah, berujung dan bersisi tajam karena bisa melukai mata atau tubuh anak. 

Bersuara keras : Bebunyian memang bagus untuk menstimulasi anak, akan tetapi hindari suara melodi yang berlebihan dari mainan karena bisa merusak pendengaran Sang anak. 

Tali dan kabel :  Mainan yang berukuran panjang sebaiknya tidak digantung dekat tempat tidur anak karena bisa tersandung bahkan tercekik saat anak tidur atau bermain.

Elektrik : Kecanggihan mainan anak zaman sekarang memang harus diperhatikan apalagi jika ada baterainya, karena resiko baterai dimasukan ke mulut dan bisa merusak mata serta organ jika rusak atau cairab di dalamnya bocor 

Mainan anak dapat memberikan nilai pembelajaran sekaligus mengetahui apa yang disukai anak dengan bosan atau tidaknya dia saat bermain. Selain itu pastikan mainan dicuci supaya tetap higienis apalagi jika ada mainan yang luntur beresiko masuk mulut sehingga lebih baik dilap terlebih dahulu dengan tisu basah sesaat setelah membeli!

Di Indonesia sendiri, untuk memastikan mainan anak yang aman harus berlogo SNI sehingga Orang tua tenang dan anak senang bermain sambil belajar. Bagaimana Parents, apakah informasi ini bermanfaat? Jangan lupa share ke sosial media ya, supaya semakin banyak orang tua yang tau apa saja yang harus diperhatikan sebelum membeli mainan anak.

Yuk, dibaca juga:

10 Kunci Sukses Agar Tetap Mesra Setelah Punya Anak

Review Buku Balita

6 Cara Mudah untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Bandung Zoo: Petualangan Gentra di Kebun Binatang Bandung