Saya menulis ini bukan karena expert, tapi karena saya turut prihatin pada pasangan yang sedang diuji secara finansial. Saya tahu diri kalau saya belum kaya-kaya amat, sehingga inilah yang saya bisa lakukan, membantu lewat tulisan. Sungguh ironis sekali, ketika warga Bandung berusaha untuk meningkatkan indeks kebahagiaan hidup, data perceraian meningkat dan yang terbanyak adalah karena masalah ekonomi (tribunjabar 2017).
Banyak pasangan yang menikah muda juga berbanding lurus dengan banyaknya kasus perceraian, sebagian besar di lima tahun pertama pernikahan yang katanya masih rawan. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai macam alasan, yaitu:
- Beranggapan bahwa pernikahan dapat menyelesaikan segalanya
Jangan menikah karena orang lain telah menikah, karena menikah bukan balapan, bukan permainan. - Perubahan setelah memiliki anak
Sebelum punya anak, bebas mau jalan kemana aja, setelah punya anak, keuangan harus dibagi-bagi lagi dan sulit mencari waktu me time, tapi nikmatilah, semua akan ada waktunya.- Kurang komunikasi
Manfaatkanlah kecanggihan teknologi, jangan sampai teknologi yang merusak hubungan.- Bermasalah dengan Mertua
Terkadang orang tua masih intervensi terhadap rumah tangga anak, padahal anak harus hidup baru yang harus dibangun.- Perbedaan visi
Mungkin harapan saat pacaran tidak sesuai dengan kenyataan yang harus dijalani.- Memendam masalah terlalu lama
Ada masalah atau perasaan yang belum terselesaikan di masa lalu, menjadi awal percecokan Suami Istri.- Tertutup soal keuangan
Nah, ini nih yang akan kita bahas sesaat lagi!Timbul pertanyaan:
- Bukankah UMK selalu naik?
- Apakah perusahaan benar-benar patuh pada aturan pemerintah dengan memberikan gaji sesuai UMK?
- Apakah gaya hidup masyarakat sesuai dengan gaji bulanan?
- Apakah banyak Suami malas mencari nafkah?
- Apakah para Istri menjadi semakin boros?
- Apakah masyarakat terlilit hutang dan lingkaran riba?
Yang bisa menjawabnya adalah pasangan Suami Istri yang sedang mempertahankan keutuhan rumah tangga terkait masalah keuangan. Sebagai orang luar, saya menganggap kesalahan dalam mengelola keuangan rumah tangga adalah penyebab timbulnya berbagai masalah keuangan. Lalu, bagaimana solusi agar rumah tangga sejahtera? Berikut adalah tips memperbaiki kondisi keuangan rumah tangga, semoga bisa bermanfaat ya!
Persoalan tagihan atau utang harus terbuka sejak awal menikah. Jangan berpikir jika hutang pasangan bukan tanggung jawabmu karena kamu pasti akan tetap memikirkannya. Masalah utang tidak bisa disepelekan karena akan mengurangi fokus untuk membahagiakan pasangan dan keluarga.
- Gabungkan penghasilan
Studi dari Harvard Business School, pasangan yang menggabungkan penghasilan akan menjalani pernikahan yang lebih bahagia. Kenapa? Karena jika tidak saling percaya, untuk apa membangun hubungan? Menggabungkan penghasilan disini bisa berupa tabungan atau investasi, tapi rekening aktif sebaiknya tetap dipisah demi kepraktisan transaksi keuangan.
- Terus belajar mengelola keuangan
Gaya hidup demi hubungan sosial dan kemudahan berbelanja terkadang membuat manusia zaman sekarang lebih konsumtif. Mulai sekarang, belilah sesuai kebutuhan, buatlah pos-pos keuangan supaya tahu mana yang lebih diprioritaskan.
- Jangan menyembunyikan uang dari pasangan
Seperti halnya perselingkuhan, masalah kejujuran soal keuangan menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Biasakan saling memberi tahu penghasilan yang di dapat dan dibelanjakan kemana saja agar lebih nyaman bagi kedua belah pihak.
- Buatlah rencana jangka panjang
Selalu sediakan dana darurat, tabungan hari tua, proteksi diri dan investasi. Penghasilan saat masa produktif harus digunakan dengan bijaksana agar tidak ada beban berat di masa depan nanti. Terus tingkatkan tabungan dan investasi tabungan hidup lebih tenang dan tidak menyusahkan orang lain.
- Hiduplah di bawah kemampuanmu
Belajarlah hidup hemat dibawah kemampuan yang sebenarnya supaya tidak menimbulkan kesulitan keuangan di kemudian hari.
Jika memiliki skill lain diluar pekerjaan utama, tingkatkan saja kemampuan tersebut karena setiap usaha pasti akan menghasilkan sesuatu. Jangan ragu menambah wawasan dan keahlian, siapa tahu nanti malah jadi sumber penghasilan terbesar.
- Menambah penghasilan
Jika memiliki skill lain diluar pekerjaan utama, tingkatkan saja kemampuan tersebut karena setiap usaha pasti akan menghasilkan sesuatu. Jangan ragu menambah wawasan dan keahlian, siapa tahu nanti malah jadi sumber penghasilan terbesar. - Berbisnis sejak muda
Berbisnis ini bisa kita membuat perusahaan barang dan jasa alias memproduksi sendiri atau Marketing, memasarkan produk dan jasa yang sudah ada. Untuk membuka usaha, kita juga bisa bekerja sama dengan kolega atau hanya sebagai Investor, menanam modal dan bagi hasil sesuai waktu yang telah ditentukan. Kita bisa mulai berbisnis dan jika sewaktu-waktu butuh dana mendesak bisa melakukan Prive. Sudah tahu tentang Prive? Prive adalah penarikan dana dari aset atau modal perusahaan untuk kepentingan pribadi pemiliknya.
Prive dilakukan karena akan tercatat dalam laporan keuangan perusahaan, sehingga tidak akan merusak keuangan perusahaan atau bisnis pribadi. Selain tujuan mencari keuntungan, sebelum memulai bisnis pasti kita sudah tahu kan perhitungan kapan modal kembali?
Nah itulah tips yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi keuangan rumah tangga. Ilmu manajemen keuangan rumah tangga ini memang tidak akan diperoleh di bangku sekolah maupun kuliah. Kita Harus berumah tangga terlebih dahulu supaya mengetahui tantangan soal mengatur keuangan dengan pasangan yang berbeda latar belakang. Karena dulu biasanya mengatur uang sendiri, sekarang harus merencanakan masa depan bersama. Tips bonus dari saya adalah hindari hutang yang tidak perlu, jangan memaksakan hanya untuk pujian sosial, kemudian tingkatkan tabungan dan perbanyak sedekah.
Berdasarkan pengalaman nih, suatu hari teman kuliah pernah bertanya kepada saya, berapa jumlah uang yang saya tabung setiap bulan? Karena katanya saya selalu terlihat bahagia (aamiin). Ternyata, bukan seberapa banyak yang kita habiskan atau belanjakan, ya? Tapi berapa uang yang bisa ditabung dari pengendalian diri atas hasrat konsumtif, serta sering tidaknya sedekah atau ketulusan berbagi yang membuat nyaman di hati. Semoga rumah tangga pembaca senantiasa bahagia sejahtera ya, jangan ragu untuk membagi tulisan ini untuk calon pengantin, pengantin baru sambil pengantin lama. Sampai jumpa di sharing selanjutnya!
Read more:
Kebutuhan sebenarnya sederhana ya mbak.. Keinginan dan gaya hidup berlebihan yang sering bikin berantakan kalau terus dituruti.. Udah banyak contohnya.
ReplyDeleteIya mba, tfs
DeleteSupeeer sekali beb👍👍bneer bgt sdh rumah tangga tuu kt hrs bnr" mengelola keuangan dgn baik terutama sbg istri hbyak menerima pendaptan dr suami nyaa..
ReplyDeleteBetyul ituuu
Deletememang paling baik itu menghindarkan diri dari hutang ya. hidup jadi tenang.
ReplyDeletemakasih sharingnya, uang salah satu sumber petengkaran yang paling besar
ReplyDeleteBner bnget skrg bnyk bnget orang yg mksa pnya ssuatu dmi gya hdup bela2in pnjm uang,tp akhirny susah sndrii...jdin self reminder aja sihh
ReplyDelete