Dear Book lovers, tahun 2019 ini saya semangat kembali ingin membaca buku. Maklum, sejak 2018 saya jarang baca buku, nah sekarang mulai bisa lagi deh sekalian menularkan minat baca pada anak. Saya tidak menargetkan berapa banyak buku yang akan dibaca pada tahun ini, saya mulai saja dengan buku-buku yang ingin saya baca. Ternyata kalau niat, saya bisa menamatkan 3 sampai 4 buku lho dalam sebulan, jadi seminggu bisa namatin satu buku. Saya harap sih ragam bukunya seimbang, fiksi buat relaksasi dan non fiksi untuk menambah wawasan keilmuan. Inilah buku yang saya lahap selama bulan Januari 2019
The subtle art of not giving a f*uck
Belajar seni bodo amat - Mark Manson
Ini buku udah lama banget pengen saya baca, ternyata motivasi antimainstream dari seorang Blogger terkenal di Amerika yang dulunya sering berkelana. Buku ini sangat random, mengajarkan kita untuk menerima kenyataan dan menerima kekurangan diri. Cocok untuk kalian yang sedang krisis percaya diri dan krisis eksistensi di sosial media. Karena saya sudah pernah dikomporin sama bukunya om Austin Kleon jadi cukup 🌟 🌟 🌟 untuk Mark Manson.
Part yang saya sukai dalam buku ini adalah ketika Mark menceritakan kasus Vokalis dan Drummer dari band berbeda yang sudah ternama. Kedua Musisi tersebut dikeluarkan dari band nya secara sepihak. Sang Vokalis tetap melanjutkan karir dengan sukses tapi dia tetap sedih karena patokan karirnya adalah kesuksesan band nya terdahulu sedangkan Sang Drummer, menerima kenyataan dengan menikmati hidup sederhana, melakukan workshop dan membina rumah tangga bahagia. Drummer tersebut bersyukur karena semua mantan rekan musisi dalam band nya terdahulu, rumah tangga nya hancur dan penuh skandal.
Aroma Karsa - Dee Lestari
Aroma Karsa adalah novel tertebal yang pernah saya baca, untuk pertamakalinya saya membaca karya Ibu Suri. Saya kira sosok seperti Jati Wesi hanyalah fiksi tapi kemudian saya disadarkan setalah melahap setengah buku, ternyata sosok seperti itu ada, Suami saya memiliki indera penciuman dan pendengaran yang sangat baik, sangat sensitif, sudah seperti Cenayang yang meramal hujan dan masa depan 😁
Sudah sering saya buktikan ucapannya benar tapi beliau suka lupa, emang aku pernah ngomong gitu ya? Hahahaha. Saya bersyukur beliau punya kelebihan itu, karena jadinya, selain berbagi hasil bunga deposito, saya yang pecinta bunga dan wewangian juga dibikinin taman bunga 🌸
Bintang 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟 untuk karya brilliant ini. Diksi yang sangat indah, misteri yang bikin penasaran dan sejuta hikmah. Yang paling saya ingat adalah petikan kalimat "Ada orang yang menjadi Elang, namun banyak yang menjadi Bebek". "Tekanan adalah kondisi yang membuat kita tangguh, bukan hanya gizi".
The secret habits to master your art of speaking
Bicara itu ada seninya - Oh Su Hyang
Pantesan aja dulu saya jomblo hampir 20th karena ngga bisa merayu laki-laki 🤣 tapi gpp yang penting sekarang bahagia dan sempurna bersama Ringga Hardika c'est moi 😘
Buku ini cukup random tapi ringan, menampilkan contoh seni berbicara orang terkenal jadi mudah dipahami. Saya kasih 🌟🌟🌟🌟 karena menjawab pertanyaan tergalau saat ini: apakah orang yang punya banyak talenta itu tidak pro? Jawabannya sungguh warbiyasakkk 😂 katanya zaman sekarang tuh udah ngga musim, seseorang yang cuma punya 1 skill, skill mah kudu buanyakkk lol kayak Jack all of trades gitu lah ya hahha.
Jadi gini lho mb/mz millenials, sekarang kan zamannya influencer jadi ada kalimat dalam buku ini: "MARKETING dibutuhkan dalam segala hal, baik saat MENULIS di BLOG pribadi, merancang kegiatan KESENIAN yang berhubungan dengan BISNIS".
Makanya saya suka kasian sama orang yang boikot influencer kayak yang ngga pernah nyari info di blog orang aja lol. Senengnya lagi Penulis juga bawa2 Drama Korea populer jadi bacanya sambil bayangin Tentara ganteng di DOTS 😅
Sebenarnya saya sedang membaca buku keempat namun karena Suami sakit, jadi tertunda dulu untuk bacaan bulan depan. Iya, jadi ngetik ini sambil jagain Suami di Rumah Sakit, mohon doanya, ya. Apakah kalian sudah membaca buku juga tahun ini? Tetap semangat ya!
Baca juga yuk!
sudah lama gak baca buku semenjak menikah dan punya anak, mau mulai lagi kok masih malas krn masih banyak kegiatan lain
ReplyDeleteJadi makin penasaran dengan aroma karsa, soalnya kakak saya juga merekomendasikan novel itu.
ReplyDeletewuih mantap mamy sandra satu bulan dah baca beberapa buku, sedangkan aku belum baca apapun hihihi sedih.. btw aku suka buku pertama nih kayanya asik ya.. apalagi profesinya blogger juga
ReplyDeleteMembaca itu membawa kenikmatan tersendiri. Saya pun merindukan masa-masa seperti dulu, saat hari-hari saya dihabiskan untuk menikmati secangkir kopi dan kadang dalam dua atau tiga hari satu buku selesai dibaca. Sekarang paling banter satu Bab sehari...hehehe
ReplyDelete