Hello readers, kalau ditanya seberapa penting dana darurat untuk keluarga? Jawabannya penting banget! Bahkan saran saya, sebaiknya teman-teman yang belum menikah atau berkeluarga mulai memikirkan dana darurat, kenapa? Karena hidup itu nggak boleh darurat, kepepet dan menyusahkan orang tua/orang lain karena setiap orang punya kepentingan dan kesibukan masing-masing.
Bagi yang sudah berkeluarga, pentingnya dana darurat karena bisa menghindari kebiasaan berhutang, jaga-jaga jika berhenti bekerja atau kena PHK, masalah kesehatan dan menghadapi cicilan. Lalu bagaimana cara sakti untuk mengumpulkan dana darurat? Sebagai lulusan Manajemen yang Skripsinya tentang manajemen keuangan, tentunya saya wajib berbagi ilmu dan pengalaman ini, semoga bermanfaat ya!
Potong Biaya Lifestyle
- Sering-seringlah masak untuk keluarga, boleh sih sekali-sekali makan diluar untuk cheating time tapi perlu diperhatikan juga biayanya, kata Aa Gym sih kenikmatan suatu makanan hanya sampai tenggorokan, semahal apapun makanan besok juga dibuang, bener nggak?
- Hindari tempat wisata mahal, jika ingin ajak anak jalan-jalan coba piknik di teman kota, museum atau galeri seni gratis, selain anak senang, kita juga bisa refreshing sambil menimba wawasan baru.
- Batasi pengeluaran konsumtif, tingkat konsumsi setiap orang pasti berbeda. Coba pikirkan lagi anggaran penting dan tidak terlalu penting, ya.
- Membeli saat butuh, apalagi year end sale dimana-mana, kita harus benar-benar selektif, tidak boleh tergoda untuk membeli yang sebenarnya nggak dibutuhkan.
Menabung!
Ketika mendapatkan gaji, langsung sisihkan zakat dan dana darurat sebesar 10% sampai 30%, akan lebih baik jika ada rekening khusus. Bila tidak memungkinkan, nominalnya bisa disepakati dengan Suami, selain berbentuk uang, menabung logam mulia juga bisa menjadi pilihan.
Mencatat budget bulanan
Nah, kalau ini saya hanya menghitung kasar. Bagi yang rajin, silakan mencatat pengeluaran supaya tidak melebihi pemasukan. Komitmen sangat penting agar pengeluaran perbulan sesuai budget yang direncanakan.
Baca juga:
Sedia uang cash
Belanja secara tunai dengan melihat uang secara fisik berbeda rasanya ketika belanja virtual dimana saat transaksi online, nominalnya terasa lebih kecil, jadi jangan selalu andalkan kartu kredit dan kartu debit saat belanja ya.
Hindari utang dan cicilan
Berkomitmen lah untuk tidak menambah cicilan karena berutang itu membuat ketagihan, nggak mau kan mati meninggalkan utang? Yuk, bereskan satu-satu utang atau cicilannya, jangan serakah hanya demi sebuah gaya: misalnya berutang biar bisa liburan, itu nggak banget!
Sebelum ngomongin keuangan negara, cek yuk, keuangan kita sendiri. Karena jika para Istri cerdas mengelola keuangan rumah tangga, saya yakin perekonomian bangsa ini juga akan maju. Nah, mungkin segitu dulu ya sharing-nya, semoga kita semua diberikan kemudahan untuk mendapat rezeki yang halal dan berkah. Jika ada yang mau menambahkan, silakan tulis di kolom komentar ya.
hehehe bener banget tulisan diaatas kak Sandra. Membeli yang butuh! Kadang merasa banyak duit, sehingga yang gak butuh aja dibeli.. Nah habbit seperti itu emang susah dihilangin ya kak, kecuali niat dari dalam diri ingin berubah. tq for share kak Sandra
ReplyDeleteMasama darling
DeleteTerkadang hutang justru membengkak ketika tidak memiliki dana darurat :(
ReplyDeleteHuhu sedia payung sebelum hujan
Delete