Hello readers, sering kali kita melihat atau mendengar orang-orang yang gembira karena dikelilingi orang baik atau lingkungan yang baik? Bersyukur boleh saja karena energi itu kan saling tarik menarik, kita akan dikumpulkan berdasarkan karakter, minat dan bakat masing-masing. Tapi, dikelilingi orang baik tak lantas membuat kita jadi pribadi yang unggul dan merendahkan orang lain yang hidupnya dikelilingi lingkungan yang tak sebaik kita.
Jangan salah lho, Rasulullah itu dikirim ke Mekkah kenapa? Karena masa itu penduduknya Jahiliyyah. Bahkan semua Nabi dan Rasul dikirimkan Tuhan ke sebuah wilayah yang penduduk nya jauh dari ketaatan. Catet ya, Mekkah yang sekarang berbeda dengan Mekkah saat zaman masih ada Rasulullah, itupun Rasul butuh perjuangan dalam "menaklukan kota suci Mekkah" dan Rasul juga sempat sempat ber-Hijrah.
Rasulullah itu orang yang sangat rendah hati, sedangkan kita masih ingin enaknya saja, baru wakaf sedikit saja ingin Surga yang bersanding dengan Rasulullah. Memang kita semua ingin masuk Surga dan Surga itu hak Allah, tapi apakah mungkin jika prosesnya biasa saja ingin disamakan dengan orang yang berjuang habis-habisan menjaga iman?. Kembali ke niat, ikhlas ingin membantu atau beramal karena ada maunya, sekarang kan apa-apa jadi mudah asal ada uang, tapi saya yakin Tuhan itu tidak bisa disuap.
Suatu hari seorang Ustadz, yang jelas bukan Ustadz artis ya, beliau malah salut pada temannya yang hidup di lingkungan yang bertolak belakang dengan Ustadz tersebut. Jadi, Sang Ustadz kan lahir di keluarga muslim yang taat, mendapat pendidikan Pesantren terbaik, sedangkan temannya dikelilingi orang yang beraneka ragam kadar keimanan dan ketaatan dalam beribadah. Lebih sulit mana kira-kira, hidup sebagai orang shalih diantara yang shalih atau orang shalih di lingkungan yang kurang shalih?
Ilustrasi kedua saya dapat saat mendengar Percikan Iman yang disampaikan oleh Ustadz Aam, Mahasiswa yang kuliah di Mekkah atau Mahasiswa yang kuliah di LA, atau di daerah manapun yang muslimnya menjadi minoritas, kira-kira pahalanya lebih besar yang mana? Di Mekkah, sudah jelas orang Muslim semua, sedangkan di negara yang mayoritas non Muslim bagaimana kita bisa mempertahankan keimanan? Jangankan di luar negeri, beberapa wilayah di Indonesia saja, terkadang kita susah mendapat Mesjid atau makanan yang Halal. Kebayang kan kalau kita tinggal di wilayah yang susah buat makan halal?.
Itulah mengapa jangan terlalu senang kalau dikelilingi orang baik atau lingkungan baik, karena kualitas hidup kita jadi standar, tidak menantang. Jika saat ini Anda di lingkungan yang baik, bersyukurlah tapi tetap siapkan mental untuk move on dan move up karena hidup itu singkat jadi jangan sampai biasa-biasa saja karena yang luar biasa itu butuh perjuangan. Untuk yang sedang berjuang, tetap semangat saling mengingatkan dalam kebaikan ya, have a great day! Salam.
Sudah baca ini belum?
Nasihat yang bagus di hari jum'at mba. Barakallah, jangan lupa sholawat :D
ReplyDeleteIya mba❤️
DeleteTapi kadang saya mikir, tergantung karakter orangnya Mbak. Ada yang punya pendirian teguh sehingga mau ditaruh di mana saja nggak gampang ikut lingkungan. Ada yang sebaliknya.
ReplyDeleteYang pendirian teguh gak terpapar lingkungan PASTI DI LINGKUNGAN YANG KURANG BAIK KAN? Hehe
Deletebener bangett.. Semoga kita selalu berpendirian teguh yaaaa.. menjalani hidup ini kak Sandra
DeleteSEMANGAT ✊
DeleteKadang itulah gunanya punya temen yang baik dan temen ga baik.. kalau temen yang baik kita ga naik peringkat yaa.. tap kalau ada ujian temen ga baik malah bisa naik kelas ya Mamii.. Mangat mami
ReplyDeleteKalo ga naik tingkat gimana mau sukses ya siz
DeleteSetelah baca jadi mikir sendiri, dan ngebayangin lingkungan sejarang masuk kategori mana ya hihi
ReplyDeleteIkutan garuk-garuk😂
DeleteSetujuuu. Kadang lingkungan yg terlalu aman, bikin iman kita jd lemah pas pergi ke suatu tempat di mana lingkungannya beda samasekali. Pas zaman sekolah, ada 1 temenku yg aliiiiim banget mba. Dulu aku tinggal di aceh utara yg mana komplek perumahan gitu. Temen2 dan sekolah semuanya orang komplek. Pake jilbab, pendidikan agama kuat. Tp pas kita selesai smu, pindah ke jkt, medan ato kota2 jauh lainnya, dan aku kaget pas denger temenku yg aliiim bgt td, masuk penjara krn obat dan mencuri :( . Nth karena dia ga kuat ama godaan pas pindah ke jkt ato gimana yaaa. Selama ini dr TK sampe smu hanya berada dilingkungan yg aman2 gt aja, pas pindah kyk culture shock :(
ReplyDeleteIya kadang packaging lebih utama dibandingkan kerendahan hati😂
DeleteAku seringnya diijinkan berhadapan sama orang yang egois loh....yang bener-bener nguras kesabaranku....
ReplyDeleteSabar mba❤️
DeleteYa, ada kalanya situasi menantang bikin kita tangguh. Tapi kalo toxic people udah bikin kitanya keracunin mending say good bye 😁
ReplyDeleteIya racun mah dihindari saja😂
DeleteLingkungan blogger juga keras ceu, harus bisa memilah-milah dan ambil hikmahnya hihi
ReplyDeleteHidup Bloher❤️
DeleteSetuju banget dehh...
ReplyDeleteKadang kemudahan membuat kita terlena, padahal hidup pasti bakal ada cobaannya :)
Bahasa kerennya keluar dari zona nyaman ya😍
DeleteKalo dihadapkan di kondisi ketemu orang yang ngga baik, lebih baik kujauhin dan kukurangi komunikasi dengannya .. daripada nimbulin kekesalan diri sendiru ngadepinnya.
ReplyDeleteSetuju banget
DeleteWah Bunda bijak sekali ternyata ilmu agamanya luas nih Bunda Sandra 😍. Setujuuuuu
ReplyDeleteAh Bunda bisa ajah😂
DeleteBerhadapan dengan siapa pun, dikelilingi oleh siapapun, dan berada di lingkungan mana pun, kitalah yang harus bisa mewarnai. Kalau ingin diwarnai, tentunya oleh warna2 yang baik ^_^
ReplyDeleteSubhanallah best quotes Bang, nuhun😊
DeleteMasyaAllah, bermanfaat sekali artikelnya...
ReplyDeleteSemoga Allah pertemukan kita dengan orang2 yang baik dan membangun masa depan yang baik.
Ah iya ya, berada di lingkungan baik ya hrs jauh lbh baik lg, jangan terlena
ReplyDeletebenar juga ya
ReplyDelete