Salam Merdeka!!! Saatnya membalas
kebaikan Tuhan semesta untuk negeri ini, Dirgahayu Indonesia ku tercinta semoga
pemuda Indonesia enggak cuma jago selfie alay, emak-emaknya juga enggak frustasi
karena kurang piknik kemudian nyalahin dedek bayi dan suaminya di sosmed hush
hush buang jauh energy negative datanglah energy positif untuk senantiasa
berkarya dan berprestasi!
Alhamdulillah setelah sekian lama
merayu papi, menunggu saat terbaik untuk ke Taman bunga Nusantara, akhirnya
bisa Agustusan disana juga heheu… kita emang lagi asik gardening, nanti aku review
rooftop garden kami ya, tapi
sekarang aku mau cerita tentang romantisme kami kencan di Taman Bunga Nusantara
tepat tanggal 17 Agustus 2016.
Taman Bunga Nusantara terletak di
Jl. Mariwati KM 7 Desa Kawungluwuk Kecamatan Sukaresmi, Kbupaten Cianjur 43254
Jawa Barat. Untuk menuju kesana diperlukan waktu kurang lebih waktu 2 jam dari
Cimahi, kami berangkat pukul 7 dan sampai setengah 10. Jalanan pagi itu sejuk
dan lumayan dingin, lalu lintas lancar jaya hanya sedikit terhambat dengan arak-arakan karnaval warga
sekitar Cipatat yang merayakan acara Agustusan, kami juga sempat ngopi dulu di
sebuah minimarket agar tidak mengantuk. Oia kami kesana pakai sepeda motor,
malas pakai mobil karena takut macet dan sayang aja uang bensin nya biar cepet
Umroh dan keliling dunia hahah
Jalur yang dilalui dari Cimahi
adalah Padalarang-Cipatat-Ciranjang-Cianjur-Cipanas-Pacet-Hancet -Cibodas-Kawungluwuk dengan bantuan
GPS akhirnya kami menemukan plang Taman Bunga Nusantara, kami belok kanan dan
memasuki sebuah komplek perumahan yang berujung pada jalanan berbelok menuruni
lembah yang di kanan kirinya terdapat jembatan kecil dengan sungai yang airnya
masih jernih melewati batuan cantik, selain itu sepanjang jalan kami di hibur
oleh tanaman hias yang dijajakan para petani bunga, mengingatkan kami pada Desa
Bunga Cihideung Lembang, namun disini kondisi jalan bagus, suasananya sejuk dan
sepi serta pemandangannya jauh lebih indah. Akhirnya kami menemukan plang
petunjuk jalan kalau Taman Bunga Nusantara 5km lagi ke sebelah kiri,
selanjutnya kami menemukan sebuah terminal, Simpang kalau tidak salah, kami
belok kanan karena banyak angkot berwarna kuning, jalannya agak jelek akhirnya
sampai juga di Kompeks Taman Bunga Nusantara. Dari awal gerbang aja kami udah
disuguhi hamparan bunga Lavender.
Setelah membayar tiket parkir
sebesar Rp 5000, kami masuk ke areal parkir yang sangat luas, disana sudah
banyak sekali pengunjung, baik pribadi maupun rombongan. Kemudian kami
mengantri tiket karcis sambil melihat maskot Taman Bunga yaitu Angsa Hitam dan
tanaman gantung yang cantik, tak menunggu lama akhirnya kami pesan tiket
regular Rp 30.000, jika ingin berkeliling naik mobil wara wiri cukup tambah Rp
5.000 dan jika ingin berkeliling naik Dotto Tramp & Garden Tramp tiketnya
jadi Rp 40.000 namun tidak bisa turun sembarang tempat karena ada halte nya. Karena
kita masih muda dan sehat jadi kita akan jalan-jalan saja, sayangnya ada hal
yang bikin kesal karena kurang profesionalitasnya petugas karcis yang melayani
sambil ngemil, kurang sopan juga karena kami yang mengucapkan terima kasih bukannya
mereka.
Saat masuk ke areal Taman Bunga,
kami disambut oleh tangga dan air mancur yang di kanan kirinya dihiasi bunga,
Taman Bunga Nusantara sendiri meupakan asset nasional dengan skala
internasional yang diresmikan Presiden Soeharto tahun 1995, luas keseluruhannya
35 hektar, wow sangat luas sekali ya..
Melihat ke sebelah kanan kami
melihat Topiari Merak yang merupakan topiary terbesar yang ada di Taman Bunga
Nusantara, dibuthkan kurang lebih 25k tanaman berbunga untuk menghiasi topiari,
sementara untuk display karpet butuh 60k tanaman berbunga dan diganti tiap 1-3
bulan sekali.
Spot selanjutnya yang kami kunjungi
adalah Taman Air, Topiari Dinosaurus dan Barong Bali, kami sempat meilhat taman
lokasi piknik yang sepi karena para keluarga lebih senang botram di areal taman
yang lain kali ya. Terdapat lorong yang dihiasi bunga-bunga, selanjutnya kami
melihat-lihat ke Taman Mawar, sepertinya jenis Mawar kampung seperti milik
tetangga kami, Mawarnya berbunga banyak tapi kelopaknya lebih tipis dan daunnya
tidak berduri! Selanjutnya kami mengelilingi taman favoritku yaitu Taman
Perancis! Semoga nanti kami bisa ke Taman Versailles beneran ya aamiin..
Selanjutnya kami melewati Taman
Amerika yang khas dengan Country Classic dan Native Garden, sebelahnya ada
Dahlia Corner, rumah makan dengan tipe rumah khas Amerika yang terbuat dari
kayu dan cat putih, Papi mulai lapar tapi nasi goreng belum tersaji akhirnya
kita makan dulu bekal roti dan susu.
Setelah dirasa cukup beristirahat,
kami menaiki Menara Pandang dimana kami akan melihat hamparan taman bunga dari
ketinggian. Selanjutnya kami menikmati Taman Labyrinth atau Taman Rahasia, di
pintu masuk ada anjuran membeli peta Maze seharga Rp 2.000 kami tidak beli
karena Papi udah pernah kesana dan tinggal mengikuti pengunjung yang punya peta
saja hehe lagian kan lebih seru sambil menikmati menebak jalan keluar labirin
tanaman pucuk merah yang indah. Tak perlu waktu lama kami menyelesaikannya,
karena lagi hari libur jadi banyak pengunjung makanya heran kalau masuk taman
labirin banyak tulisan dilarang menerobos, mungkin ada yang frustasi kali ya
pas kesana lagi sepi dan gak beli peta nya?
Spot favorit selanjutnya adalah
taman Bali, tapi kami sudah pernah ke Bali beneran jadi enggak usah di foto
depan gapura bata merah khas Denpasar hehe, dekat taman Bali terdapat taman
Mediterania yang menampilkan tanaman kaktus ala negeri Balkan. Di seberang
taman Mediteran juga terdapat Taman Palem yang mengoleksi lebih dari 100
varietas Palem dari berbagai penjuru dunia.
Selanjutnya kami melewati Danau
Angsa yang dihiasi angsa-angsa berwarna putih dan hitam yang sedang berenang. Kenapa
ya malah Angsa hitam Australia yang jadi mascot Taman Bunga Nusantara? Padahal Patung
Dewi di Danau Angsa juga bagus dan Indonesia banget.
Selanjutnya kami berkunjung ke Taman
Jepang yang dikelilingi benteng khas di kartun ninja Jepang, adapula gazebo untuk
bersantai. Setelha puas, kami menuju spot selanjutnya yaitu Rumah Kaca yang
panas, tiket masuknya Rp 2.000 sayangnya enggak ada Guide yang mengedukasi
pengunjung untjk mengetahui jenis-jenis bunga, padahal niat aku kesini selain
mencari inspirasi melukis juga untuk ilmu gardening.
Setelah beristirahat di bawah pohon penghasil oksigen alami, akhirnya setengah 1 siang kami keluar dari kompleks Taman Bunga Nusantara, kalau mau kesini jangan lupa bawa payung dan topi ya, kemarin kayaknya cuma aku yang pakai topi, secara bagi orang Jakarta di taman adem kali yah padahal kalo siang panas banget,
over ambience jadi kalau difoto serab hehe. Taman Bunga Nusantara ini memiliki
areal taman bunga yang luas, puas bila keliling seharian juga enggak bakalan
bosen, harga tiket juga masuk akal, fasilitas juga lengkap dan Toilet gratis. Sayangnya
enggak ada spot “Taman Nusantara” yang isinya tanaman khas Indonesia. Hanya ada taman Bali yang dari Indonesia nya, sedangkan yang lainnnya “Taman Gaya Luar
Negeri”. Bagaimanapun kita harus bersyukur karena Taman Bunga Nusantara lebih professional
dibanding
Taman Bunga Begonia Lembang , sudah dua kali kesana, bunganya gak
sebagus dulu, malah jadi banyak pot, harga tiket naik dan tanpa
welcome drink, gak boleh bawa makanan/minuman dan Toilet bayar. Taman
Bunga Nusantara juga cocok untuk acara perusahaan dan keluarga, jika membawa
anak kecil juga tersedia area permainan di areal alam imajinasi. Mungkin nanti
kalau sudah punya
baby umur 3 tahunan bisa ajak piknik kesana kali ya aamiin.. Oia selain mengabadikan momen sama Kakanda tercinta aku juga bawa inspirasi karya nih selamat menikmati ya, jangan lupa follow instagram @art_sense kalo gak mau rugi!