|
Museum Pendidikan Nasional |
Postingan pertama di tahun 2016, semoga resolusi tahun 2015 yang belum tercapai bisa tercapai tahun ini dan semoga para alayers selfie yang tidak takut aturan, di tahun 2016 ini nggak cuma jago selfie tapi juga harus berprestasi, setuju????? selfie is not big crime tapi masih banyak yang harus dilakukan pemuda Indonesia selain selfie supaya bangsa ini makin maju dan jadi ladang pahala kan? Ngomong-ngomong resolusi, tahun ini aku ingin melanjutkan misi sebagai Nusantara Traveler Artist, makin semangat pamer karya dan banyak rejeki biar bisa honeymoon sama soulmate asiik.. akhir tahun lalu aku berkunjung ke Museum Pendidikan Nasional namun baru sempat posting sekarang di sela-sela kesibukan Ibu rumah tangga yang sekarang mulai aktif lagi ngajar di sekolah dan sanggar seni. So, Happy reading!
Museum Pendidikan Nasional (MPN) adalah
Museum pertama yang terletak di Komplek Kampus Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) Jl. Dr. Setiabudhi no.229 Bandung. Museum ini bisa dijadikan destinasi
wisata edukasi terbaru ya apalagi kawasan Bandung Utara selalu ramai dipadati
wisatawan yang berlibur ke Kota Bandung. Museum ini diresmikan oleh Rektor UPI dan
Gubernur Jawa Barat pada tanggal 2 Mei 2015 tepat pada peringatan hari
Pendidikan Nasional yang juga bertepatan dengan hari Ulang tahun pernikahan aku
dan suami yang juga Lulusan Sarjana Pendidikan dari UPI hehe (saat itu kita
lagi Honeymoon part II ke Jogja J).
Kira-kira seminggu yang lalu aku dan
suami berkesempatan mengunjungi Kampus UPI. Sudah lama sekali ya kami tidak
main kesini, ternyata tempat pertama kali kami bertemu yang dulunya sebuah Bank
di Kampus sekarang sudah berubah menjadi bangunan yang megah dan futuristik yaitu
Museum Pendidikan Nasional yang semoga saja cinta kami juga lestari yah.
Melihat bangunan museum dan kampus ini kami banyak bernostalgia tentang kisah
kami, rasanya seneng banget bisa kesini lagi.
|
pembelian tiket |
Untuk mengunjungi MPN, kita cukup
membayar tiket masuk sebesar Rp 5000 dan mengisi buku tamu. Jadwal kunjungan museum ini
adalah Selasa-Jumat 08.00-16.00, Sabtu-Minggu 08.00-17.00 sedangkan untuk hari
Senin dan Hari Besar Nasional museum tutup. Museum ini merekam kisah perjalanan
Pendidikan di Indonesia di masa lampau, masa sekarang dan forecasting atau ramalan tentang proses pendidikan di masa yang
akan datang. Museum ini terdiri dari 5 lantai dimana lantai kelima kita dapat
menikmati kuliner sambil menikmati pesona Gunung Tangkuban Parahu yang terkenal
itu (namun sayang pada saat kita kesana Muesum sudah mau tutup).
|
ruang audio visual |
|
diorama manusia purba |
|
pendidikan gereja |
|
diorama arca dewi Srasvati atau dewi kepintaran dan arca Ganesha yang selalu menyedot ilmu melalui belalainya |
|
view kampus dari museum |
Lantai pertama terdapat ruang audio
visual yang memberikan gambaran menyeluruh tentang museum ini, aku dan suami
sempat menyaksikannya, ruangannya sangat bagus dan nyaman tapi sayang banyak
pengunjung yang kurang sadar tentang kebersihan sehingga kami mendapati banyak
sampah makanan pengunjung disini. Setelah selelsai menonton dari Ruang Audio
Visual, kami beranjak ke Ruang Pendidikan Zaman Klasik dimana terdapat diorama
yang memamerkan perkembangan sosial budaya, ilmu pengetahuan, teknologi serta
pendidikan yang bermula dari keluarga dan agama. Selain Diorama, juga terdapat
foto-foto kehidupan masyarakat tradisional nusanatara dan komputer interaktif
yang dapat digunakan oleh pengunjung supaya lebih fun dan menarik selama
menimba ilmu di museum ini.
|
sabak, dudlu nenek ku belajar menulis di batu sabak bukan buku, setelah belajar lalu dihapus lagi |
|
pensil |
|
seragam sekolah dari masa ke masa |
|
permainan jaman sekolah |
|
ruang belajar |
|
ruang belajar |
|
komputer interaktif bisa main musik disini |
|
beruntung Suami pernah ngalamin belajar pake kursi ini loh |
Lantai kedua memamerkan perkembangan
pendidikan di Indonesia selama masa klasik, kolonial, masa awal kemerdekaan hingga
masa awal reformasi. Pada ruangan lantai 2 di pamerkan display bangunan
sekolah, pembelajaran di kelas, peta konsep pendidikan, kurikulum dan materi pembelajaran. Disini kita juga dapat melihat buku, alat tulis, ijasah jaman
dahulu sampai sekarang lho.
|
ruang kepsek |
|
perpustakaan tapi belum ada buku |
|
seragam Guru dari masa ke masa |
Lantai ketiga menyajikan tentang
sejarah pendidikan Guru sejak zaman kolonial hingga zaman reformasi lengkap
dengan patung Guru sedang mengajar.
|
miniatur Isola |
|
Kebaya Kabumi pemberian Ibu Tien Soeharto |
Lantai empat merupakan ruangan khusus
yang menyajikan perjalanan sejarah dan prestasi UPI sejak awal pendiriannya oleh Bapak Moh.
Yamin tahun 1954 sebagai PTPG hingga menjadi sebuah Umiversitas seperti
sekarang. Karena jam museum mau berakhir para
pengunjung segera turun melalui lift sehingga kami pun belum sempat ke lantai
5. Menurut kami Museum ini adalah warisan kebudayaan yang harus terawat dan
lestari, sayang sekali ada beberapa fasilitas komputer interaktif yang tidak
bisa digunakan pengunjung. Taman dan air mancur di depan Museum ini juga jangan
diabaikan karena pada saat pertamakali museum ini dibuka dan fotonya banyak
tampil di Instagram dirasa sangat indah dan menarik hati. Pengunjung juga
diharapkan tidak gaduh dan tidak terlalu banyak
selfie karena kurang menikmati
dan tidak tahu apa saja yang telah didapatkan dengan mengunjungi museum ini. Semoga nanti koleksi museum nya lebih banyak lagi dan fasilitas pendukung nya lebih baik dan terawat.
MAU LES MUSIK?
BACA INI
Walau udah tua begini, masih suka main ke museum, apalagi yang ada suguhan pemutaran audio-visualnya. It gives me a little goose bumps :)
ReplyDeleteKalian berdua pecinta pendidikan ya sama-sama alumnus UPI dan menikah di hari pendidikan?
ReplyDeleteApa itu miniatur Isola?
Sayang banget pengunjungnya nggak berpendidikan masa mengunjungi museum pendidikan buang sampah sembarangan, sih?!
Saya jadi tertarikengunjungi MPN karena juva berkecimpung di dunia pendidikan :)