|
@ Alun-alun Utara |
Jumat, 1 Mei 2015
Pukul 15.30 kami menuju Stasiun Gado
Bangkong untuk naik Kereta Ekonomi ke Stasiun Bandung, setelah menunggu hampir
1 jam kami naik kereta menuju Bandung. Ada hal yang kami tidak suka karena
walaupun di tempat umum ada larangan jelas tentang tidak boleh merokok tapi
masyarakat Bandung belum sadar dan peka pada sekitar. Daripada membuat ibu
hamil dan anak-anak ikutan sakit lebih baik merokonya sambil membawa kantung
keresek biar asapnya dihirup sendiri yah? Egois banget kan yah tapi ketika ada
orang dzalim lebih baik kita berdoa untuk kesuksesan dan kebahagiaan kita
aamiin
|
stasiun Gado Bangkong |
Pukul 17.00 kami tiba di stasiun
Bandung dan saat kami akan turun rusuh sekali karena orang-orang tidak sabar
menunggu penumpang yang mau turun terlebih dahulu, pantas saja hidup mereka
susah soalnya susah dinasehati padahal petugas kereta sudah menginstruksikan
agar mendahulukan penumpang yang turun terlebih dahulu tapi jadinya malah
berdesakan ckckck. Setelah turun dari kereta kami langsung mencari mesin CTM
atau Cetak Tiket Mandiri di jalur pemberangkatan luar kota di bagian stasiun
selatan. Cara cetak tiket kereta sangatlah mudah, masukkan kode yang ada di
struk Indomaret melalui layar touchscreen nah nanti bila kode nya benar maka
akan ada nama kita tertera di layar lalu siap dicetak.
|
hasil CTM |
|
stasiun Bandung |
Karena jam pemberangkatan masih
lama, aku dan akang isi perut dulu beli batagor deket stasiun ditawar 10k dapet
2 porsi batagor rasa kentang heheh setelah belik lagi ke stasiun ternyata
kereta lodaya malam ke Yogya suah tiba, satu persatu penumpang mulai meniaki
kereta tapi aku dan akang meniunggu dulu di ruang tunggu mengingat lamanya
perjalanan dalam kereta.
Ada hal yang menarik, karena kami
gak duduk satu bangku akhirnya aku dan akang bilang kalau kami suami istri
supaya yang seharusnya sebangku dengan kami mau tukeran. Syukurlah beliau mau
tapi temannya seorang akhwat dengan lantang bilang “nanti ada pemeriksaan”
seolah gak percaya kita udah nikah lalu aku bilang “yaudah tinggal pindah lagi
aja” lagian temennya udah setuju kok dan aku udah bilang makasih tapi dia terus
aja ngomel. Ternyata si akhwat yang sangar itu foto-foto selfie dulu sama
pasangannya di depan kita pada saat di ruang tunggu, kita kan juga gak tau dia
udah nikah apa enggak cuman emang lisan akhwat tuh emang gak enak buat di
dengar, gak semua nyebelin sih Cuma pengalaman pribadi aja. Numpang belajar di
kota orang bukannya harus sopan?
Malam itu Bandung serasa dingin
sekali, apalagi aku hanya membawa jaket tanpa lengan karena sudah pengalaman
kalau Yogya itu cuacanya sangat panas. Ternyata di dalam kereta lebih dingin
lagi karena ada AC. Aku sempat berpikir aduh ini badan pasti ringsek karena
jarak kaki dengan bangku yang sempit tapi setelah tiba di Yogya enggak ngerasa
capek!
|
gak capek! |
Sabtu pukul 3 subuh
Setelah 8 jam perjalanan tak terasa
aku dan akang sudah sampai di Yogya, perut mulai keroncongan karena kemarin
sore makan batagor dan malamnya makan roti di kereta. Kami menunggu sampai
subuh dulu di stasiun Tugu sebelum mencari makan. Stasiunnya bagus, rapi, ruang
tunggu joglo nya sungguh enak di pandang, toiletnya juga bersih. Setelah kita
bersih-bersih, pukul 5 kita keluar dari stasiun menuju jalan Malioboro untuk
mencari KFC, ini adalah pertamakalinya kita berdua makan di restoran fast food
loh terpaksa demi kenyamanan dan kebersihan, sayangnya tidak tertera harga yang
jelas. Kita makan paket breakfast 65k berdua yaitu nasi organik, dada ayam krispi
dan original ditambah air mineral dan scramble egg alias telur orak arik.
|
suasana Stasiun Yogya yang cantik |
|
suasana Malioboro di pagi hari |
|
TransJogja |
Kenyang makan kita mencari halte
bus, berkat info dari teteh sopia, temen smk yang taun kemaren honeymoon ke
yogya dan mas toto drawing teacher di kentorku yang dulu akhirnya kita
menemukan halte malioboro 1. Jadi setelah pintu keluar stasiun yang mengarah ke
jl. Malioboro, lurus aja haltenya sebelah kiri sebelum KFC.
Destinasi utama kami adalah Candi
Borobudur, hampir jam 6 halte sudah buka, kita bayar tiket Trans jogja 3,6k sepuasnya asal tidak keluar
dari halte (seperti shuttle bus Transjakarta alias Busway). Untuk menuju kesana
kita harus naik Tarnsjogja halte 2b nanti naik lagi jurusan menuju Terminal
Jombor, bisnya melaju sangat kencang, dalam bisnya rapi dan bersih serta nyaman,
petugasnya juga baik mau memberi tahu serta fasih berbahasa asing sehingga mempermudah
turis asing. Isi Transjogja pagi itu adalah kami dan anak sekolah. Pukul 7 kita
sampai Terminal Jombor kita langsung mencari Bis jurusan Borobudur dan
syukurlah tidak terlalu susah mencarinya. Ternyata bis nya masih kosong dan
sambil menunggu bis penuh aku dandan dulu lengkap dengan eyeliner dan mascara
hihi. Penampakan bis jurusan Borobudur Nampak sudah tua dan ac nya berasal dari
angin sepoi-sepoi dari jendela, ukuran bis nya ¾ tapi cepat sekali penuhnya dan
di perjalanan juga banyak lagi yang naik bis. Bis melaju dengan sangat kencang
karena jalanan yang lengang di pagi hari. Selama satu setengah jam perjalanan
menuju Borobudur pemandangan yang tak terlupakan adalah melewati jembatan yang
memperlihatkan keindahan Gunung Merapi yang di bawah jembatan tersebut ada
sungai yang mungkin dulunya pernah terlewati lahar Merapi, sayang bisnya ngebut
jadi nggak sempat difoto.
Sampai di terminal Jombor kita masuk
ke Pasar dan belok kiri, kita jalan kaki saja daripada naik becak karena
jaraknya lumayan dekat kira-kira 200 meter menuju gerbang Borobudur. Sayang sekali,
gerimis mengundang tadinya aku mau drawing disana. Harga tiket lokal Borobudur
adalah 30.000 rupiah. Wisatawan Karena sudah disambut gerimis aku dan akang
menonton film Borobudur karya Garin Nugroho selama 15 menit dengan harga 5000
rupiah. Pagi itu sudah banyak sekali pengunjung baik yang lokal maupun asing,
aku dan akang mulai menyusuri candi, aku dan akang tidak terlalu banyak selfie
supaya lebih bahagia menikmati perjalanan ini hehe… sekita satu jam berkeliling
dan hujan tambah besar maka aku dan akang memutuskan untuk turun dan menuju
gazebo-gazebo di taman Borobudur, sekitar satu jam kita istirahat sambil
menunggu hujan reda.
|
nunggu hujan reda |
|
Add caption |
|
Add caption |
Dzuhur kita balik lagi ke Malioboro
dengan transportasi bis yang tadi berangkat mengantar kita. Dua jam perjalanan
menuju terminal Jombor karena jalanan terkena macet. Sampai di terminal Jombor
kita makan Bakmi kuah dan goring enak sekali dengan harga 10.000 rupiah,
kemudian aku dan akang solat dang anti baju lalu melanjutkan perjalanan ke
Malioboro lagi, kita turun di Taman Pintar, sebuah wahana edukasi untuk anak
seperti di Sundial Kota Baru Parahyangan, namun taman pintar lebih luas dan
lebih banyak wahana nya namun banyak yang tidak beroperasi karena hari sudah
sore. Harganya sekitar 30.000, puas dari taman pintar kita menuju benteng
Vanderburg, Monumen Supersemar, alun-alun utara, karena ada demo mahasiswa jadi
ada penutupan jalan dan kita malah asik karena jalan kaki, dari keraton kita
jalan kaki lagi ke Malioboro fuih cape tapi sangat menyenangkan.
|
Taman Pintar |
|
bayar dolooo
|
|
Observatorium |
|
kursi paku |
|
koleksi gitar Pak SBY
|
|
koleksi lukisan |
|
nyobain drum |
|
jalan kaki biar seksi |
|
suasana Yogya |
|
Demo Mahasiswa |
Magrib, aku mulai kelaparan dan
udara sangat panas mungkin karena banyak banget orang di Malioboro. Kita menuju
Indomaret Malioboro untuk isi perut sampai kenyang, setelah itu kita mencari
oleh-oleh dan jalan kaki lagi meuju Tugu Yogya, istirahat di sekitar Tugu dan
balik lagi menuju Stasiun sekitar pukul 11 malam. Kita numpang mandi di stasiun
dan meunggu kereta datang sekitar setengah satu malam dan tiba di Bandung pukul 10 pagi, tapi senyampenya di rumah kita sama sekali gak capek kayak naik bus loh. Next pilih kereta aja deh heheh
|
Tugu |
|
Stasiun Jogja |
Liburan yang menyenangkan, banyak
jalan kaki tanpa becak, gak banyak selfie, gak banyak jajan juga semoga aku dan
akang selalu diberi rejeki buat bisa honeymoon aamiin. Kesan aku tentang kota
Yogyakarta adalah jalannanya mulus, bersih, rapi, orangnya tertib walau macet,
ramah-ramah dan udaranya sejuk waktu kita disana hehehe
|
senin pagi dapet kejutan dari murid-murid hihi |
I have read so many articles on the topic of the blogger lovers but this post is
ReplyDeletereally a pleasant piece of writing, keep it up.