Hello Busui kece, awal bulan Agustus ini kita disambut dengan pekan ASI sedunia, dalam rangka menyemangati para pejuang ASI. Saya baru tahu ketika ada teman mention panjang lebar tentang drama air matanya saat menyusui, beliau mengajak saya sharing, tapi sayang komen panjang lebar saya tentang betapa indahnya menyusui tidak muncul lagi di postingannya, memang hak beliau sih, akunnya beliau haha dan semua orang punya pengalaman berbeda ya, saling menghargai saja untuk pembelajaran di masa depan, maka dari itu saya sekalian saja posting di blog biar enggak ada yang hapus hehe.
Sebelum berbagi pengalaman menyusui, saya ingin menyampaikan rasa empati pada Ibu-ibu yang tidak bisa menyusui anaknya, baik langsung maupun tidak langsung dengan berbagai faktor yang melatarbelakanginya, bisa karena memang ada masalah kesehatan, kembali bekerja dan berjauhan dengan buah hati karena tugas negara sang Suami. Meskipun demikian, saya sangat salut dengan perjuangan beliau-beliau sampai rela makan ini itu ASI Booster agar air susu nya keluar, semoga kita semua para Ibu mendapat ganjaran kebaikan aamiin.
Begitu banyak literatur yang saya baca selama kehamilan tapi saya sering skip tulisan tentang manajemen ASI karena saya merasa akan break dulu ngajar di luar, tidak ada persiapan freezer, pompa dan penunjang menyusui lainnya. Selain itu Bidan saya pernah bercerita tentang kawan sejawatnya yang lebih senior dan paling terkenal di Bandung agak kesulitan menyusui, entah pelekatan atau kuantitas ASI nya, lebih banyak tahu terkadang membuat tingkat kekhawatiran lebih tinggi, drama menyusui pun di mulai sejak ASI tidak keluar, stress dan harus dibantu Susu formula. Padahal orang zaman dulu ASI sampai harus dibuang berapa rantang, saya tidak tahu kenapa zaman sekarang banyak pertanyaan: ASI atau Sufor? ASI nya keluar emggak? Kok payudaranya besar/kecil? Kenapa putingnya panjang/pendek? Never ending question.
Sebelum berbagi pengalaman menyusui, saya ingin menyampaikan rasa empati pada Ibu-ibu yang tidak bisa menyusui anaknya, baik langsung maupun tidak langsung dengan berbagai faktor yang melatarbelakanginya, bisa karena memang ada masalah kesehatan, kembali bekerja dan berjauhan dengan buah hati karena tugas negara sang Suami. Meskipun demikian, saya sangat salut dengan perjuangan beliau-beliau sampai rela makan ini itu ASI Booster agar air susu nya keluar, semoga kita semua para Ibu mendapat ganjaran kebaikan aamiin.
Begitu banyak literatur yang saya baca selama kehamilan tapi saya sering skip tulisan tentang manajemen ASI karena saya merasa akan break dulu ngajar di luar, tidak ada persiapan freezer, pompa dan penunjang menyusui lainnya. Selain itu Bidan saya pernah bercerita tentang kawan sejawatnya yang lebih senior dan paling terkenal di Bandung agak kesulitan menyusui, entah pelekatan atau kuantitas ASI nya, lebih banyak tahu terkadang membuat tingkat kekhawatiran lebih tinggi, drama menyusui pun di mulai sejak ASI tidak keluar, stress dan harus dibantu Susu formula. Padahal orang zaman dulu ASI sampai harus dibuang berapa rantang, saya tidak tahu kenapa zaman sekarang banyak pertanyaan: ASI atau Sufor? ASI nya keluar emggak? Kok payudaranya besar/kecil? Kenapa putingnya panjang/pendek? Never ending question.
Saya baru tahu dari sahabat kalau ASI nya baru keluar di hari ketiga, saya pikir ASI itu langsung keluar. Jadi saya santai saja ketika setelah melahirkan ASI baru keluar sedikit, tapi saya terus menyusui, untungnya baby pintar nyusu nya, tidak ada pikiran jelek ASI tidak akan keluar. Saat hamil saya berdoa pada Tuhan agar dicukupkan ASI sampai baby usia 2 tahun karena percuma sih tumpah-tumpah atau banjir meleber juga bisa mengganggu saat beraktifitas, apalagi kami tidak ada helper di rumah.
Hari kedua setelah melahirkan, kedua payudara mengembang dan seperti mengeras, keras seperti batu, perih rasanya duh! Ternyata masa-masa itu adalah persiapan pabrik ASI, Alhamdulillah di hari ketiga ASI keluar sesuai kebutuhan lambung baby. Pas awal menyusui kan baby tidur mulu, sedangkan minimal menyusui itu 3 jam sekali, baby harus dibangunin, tapi kami suka sounding biar dia bangun jam tertentu hehe dan baby nurut! Kalau lama enggak menyusui payudara bisa sampai bengkak dan demam meriang akhirnya harus dipijat untuk ngeluarin ASI.
Awal menyusui, saya dan baby sama-sama cari posisi wuenaks hehe dari gak nyender, ganjel bantal, miring kiri kanan, tiduran dan tengkurap hehe, sampai sekarang kami masih belajar. Meskipun jarang sekali merembes ke baju, saya tetap pakai breast pad kado dari saudara, mereknya GG dan sampai sekarang tidak ada tragedi puting lecet berdarah-darah. Saya patut menysukuri keadaan hamil nyaman, melahirkan mudah dan menyusui minim drama dan minim trauma, malah menyusui tuh bikin nagih, rasanya enak kalau payudara penuh dan bisa menyusui langsung ke baby. Ya, selama ini saya selalu direct brestfeeding di berbagai tempat, awalnya malu, lama-lama kok cuek ya hehe, siasati dengan nursing cover atau kerudung panjang ya Moms.
Pikiran positif, istirahat cukup, minum dan makan yang bergizi terutama sayuran hijau merupakan ASI booster alami bagi kesuksesan menyusui buah hati. Efeknya bisa bikin langsing kembali loh hehe tetap semangat ya Busui, mari mengASIhi sepenuh hati! Bagaimana pengalaman menyusui dari teman-teman? Sharing yuks...
Dramanya disini : menyusui saat terkena cacar air
Dramanya disini : menyusui saat terkena cacar air
Baca juga yuk Moms:
semangat ngasi teh :)
ReplyDeleteMakasih Bu Bidan
DeleteAlhamdulillah juga nggak sampai drama juga menyusui dua anakku mbak... ah jadi pengen sharing di blog juga ahahahaaha...
ReplyDeleteDitunggu yaaa Mba
DeleteBebebskuuu.... semangat mpasi say.. semoga berkah terus dan lancar menyusuinya beibzzzzz
ReplyDeleteIya bebeb sayang, muah
DeleteAku belum nikah. Jadi baru tahu kalau menyusui itu butuh perjuangan dan bisa bengkak seperti itu.
ReplyDeleteSemangaatt bundaa :)
Makasih Mba^^
Deleteiya sih mbak, katanya saat pertama kali ASI keluar memang sedikit karena memang kebutuhan untuk si bayi masih sedikit. kalau yang melimpah ruah malah disimpan, dan biasanya disumbangkan jadi ibu ASI yang memang masih kontroversial dan ada beberapa aturan.
ReplyDeleteSaya jarang rembes Mba, Allah tahu saya ngurus sendiri ama Suami, gak sempet pumping, simpan dst hehe
DeleteDihapus? Ngetik 2 kali dong? :D
ReplyDeleteSmoga lancar terus ya :)
Iya Teh ini edisi lengkap haha
Deletebreastfeeding itu selama dua minggu pertama buat saya mah: SAKIIITTTTTTTTTT wkwkwkwkwkwk. Berdarah-darah puting ini uhuhuhuhuhu. Abis itu mah lancar. stres awal2 mah, lama2 udah biasa. emang perjuangan banget ya uhuhuhu
ReplyDeleteIya apalagi kalo sakit bisa drama deh
DeleteAnakku dulu malahan per dua jam bangun malam buat nenen mbak, habis kenyang dia langsung bobok lagi. Lucu banget. Hihi
ReplyDeleteMenurutku juga gitu sih mba, kalau mau Ng-ASI pikiran mesti plong. Harus yakin sama diri sendiri
dan jangan terlalu terbawa ujaran negatif orang lain. ^^
Sukses terus ya mbaaa :)
Makasih banyak Mba^^
DeleteSemangat terus ya teh...
ReplyDeleteMakasih Teh Arum^^
Deletesupport dari suami jg penting banget bikin ibu pede ngasih ASI ke anak, apalagi kalau istri dikadoin barang2 yg dimau biar ASInya semakin lancar hihihi #modus.
ReplyDeleteDulu waktu lahiran Raya, hari ke 2 payudaraku jg keras & sakit, tapi sama suster RS dipijet2 terus biar ASI lebih lancar, rasanya jangan ditanyaa.. sakiiiit hahahhaha mpe kelojotan, tapi daripada demam & sakit, terima aja deh :D
Iya ya untung saya inisiatif olshop, biar Papi nya yang bayar wkwk tapi beneran loh menyenangkan hati Busui itu bikin ASI lancar dan bahagia juga berpahala dong. Nah, bener banget kalo ga dikeluarian meriang aduhay
DeleteTerus semangat ya Mbak. Pokokna hati ayem tentrem, soalna bunda stres baby ny ajuga kerasa
ReplyDeletesippp mbak artikelnya ...nantik tak tunjukin ke istri saya karene se bentar lagi udah hampir punya dedek
ReplyDelete